Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pendukung Trump Bergerak Di Internet, FBI Perketat Pengawasan Media Sosial Jelang Pelantikan Biden

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 16 Januari 2021, 07:19 WIB
Pendukung Trump Bergerak Di Internet, FBI Perketat Pengawasan Media Sosial Jelang Pelantikan Biden
Kerusuhan di Capitol Hill/Net
rmol news logo Para pendukung Trump nampaknya tidak bisa dihentikan. Setelah aparat berhasil meredam penyerangan Capitol hill, gerakan mereka terarah secara masiv lewat media online. Mereka dikabarkan memiliki TheDonald.win untuk menggaungkan suara mereka.

Baru-baru ini pendukung fanatik Trump memposting pesan di situs web pro-Donald Trump itu. Dalam huruf besar-besar ia menulis: TIDAK ADA WAKTU UNTUK MENINGGALKAN KEYBOARD dan BERJUANG UNTUK NEGARA SAYA.

Tak lama setelah postingan itu, pengguna lainnya mengingatkan agar berhati-hati untuk menulis sesuatu di media sosial.

"Pikirkan dulu sebelum Anda memposting. Mereka melihat. Saya belajar dengan cara yang pahit,” tulisnya.

Reuters melaporkan, penegak hukum federal telah meningkatkan pengawasan mereka terhadap obrolan ekstremis online, aktivitas yang diperingatkan oleh para pejabat dapat menjadi sinyal peringatan dini dari serangan yang direncanakan sekitar pelantikan Biden di Washington pada 20 Januari.

Agen FBI juga telah menyelidiki keberadaan ekstrimis sayap kanan di antara para pendukung Trump termasuk kemungkinan situs itu dikelola oleh kelompok yang sama. FBI pun memantau ketat situs-situs yang diduga berisi hasutan dan dukungan memberontak terhadap  pemerintah.

Selama berbulan-bulan, ekstrimis sayap kanan telah secara terbuka memposting ancaman mereka di situs publik. Setelah ada pengawasan ketat dan tindakan keras platform media, beberapa pengguna mengalihkan komunikasi online mereka ke obrolan pribadi atau platform yang kurang dikenal yang dapat membuat ancaman tersebut lebih sulit terlacak.

Beberapa situs media sosial yang merupakan surga populer bagi pandangan sayap kanan telah ditutup pasca karusuhan Capitol Hill. Situs media sosial Parler yang selama ini menjadi pujaan karena kebebasan berbicara telah diblokir. Apple AAPL.O dan Amazon AMZN.O mengambil tindakan itu karena Parler diangap tidak mengambil tindakan yang memadai untuk mencegah penyebaran postingan yang memicu kekerasan.

Orang-orang pun beralih ke Telegram, aplikasi perpesanan yang berbasis di Dubai, dan situs media sosial yang kurang terkenal seperti MeWe.

Belakangan, FBI menerima hampir 100 ribu 'tip media digital' tentang potensi kerusuhan pada pelantikan Biden.

Jared Maples, direktur Kantor Keamanan dan Kesiapan Dalam Negeri New Jersey, mengatakan, "Kami telah menggandakan keamanan dan kesiapan untuk melacak kemungkinan ancaman ekstremis domestik dan memastikan kami mengetahui obrolan apa yang sedang terjadi di online," katanya kepada Reuters. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA