Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Raja Maroko Mohammed VI Terima Gelar Legion Of Merit Dari Amerika Serikat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 16 Januari 2021, 10:51 WIB
Raja Maroko Mohammed VI Terima Gelar Legion Of Merit Dari Amerika Serikat
Raja Maroko Mohammed VI (tengah) bertemu dengan delegasi AS yang dipimpin Jared Kushner pada Desember 2020/Net
rmol news logo Beberapa hari jelang lengsernya Presiden AS Donald Trump, Gedung Putih mengatakan pihaknya telah menganugerahkan penghargaan Legion of Merit, sebuah gelar Panglima Tertinggi kepada Raja Mohammed VI.
Penghargaan itu diberikan dalam sebuah upacara pribadi yang diwakili oleh Duta Besar Maroko di Washington pada Jumat (15/1) waktu setempat.
Penghargaan militer tertinggi diberikan untuk menghormati para pemimpin sekutu dalam Perang Dunia II,  yang telah lama tidak dilakukan lagi sampai kemudian dihidupkan kembali oleh Trump. Bulan lalu Trump  juga menyerahkan penghargaan itu kepada perdana menteri Australia, India, dan Jepang.

"Visi dan keberaniannya, termasuk keputusannya untuk melanjutkan hubungan dengan Negara Israel, telah secara positif mengubah lanskap Timur Tengah dan Afrika Utara. Serta mengantarkan era baru keamanan dan kemakmuran bagi negara kita dan dunia," kata pernyataan Gedung Putih, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (16/1).

Penghargaan tersebut dinilai sebagai dorongan Trump di menit-menit terakhirnya untuk memperkuat normalisasi Maroko dengan Israel yang dicapai atas inisiasinya bulan lalu.

Trump, yang melihat pengakuan Arab atas Israel sebagai pencapaian penting luar negeri selama pemerintahannya,  mengakui kedaulatan penuh Maroko atas Sahara Barat yang diperebutkan, dengan Maroko pada gilirannya mengatakan itu akan menormalkan hubungan dengan negara Yahudi itu.

Pejabat tinggi Departemen Luar Negeri di Timur Tengah, David Schenker, pada hari Jumat (15/1) bergabung dengan Maroko dalam konferensi virtual di Sahara Barat yang menyoroti posisi Trump.

Empat puluh negara ikut berpartisipasi dengan 27 di tingkat menteri, kata sebuah pernyataan bersama.

"Para peserta berkomitmen untuk melanjutkan advokasi mereka untuk sebuah solusi, menggunakan rencana otonomi Maroko sebagai satu-satunya kerangka kerja untuk menyelesaikan sengketa Sahara Barat," katanya.

Negara-negara yang ambil bagian termasuk sekutu Arab Maroko dan negara berkembang yang lebih kecil, tetapi juga Prancis, kata kementerian luar negeri Maroko. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA