Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Cerita Sri, WNI Yang Divaksin Covid-19 Di Italia: Hanya Pegal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/rieska-wulandari-1'>RIESKA WULANDARI</a>
LAPORAN: RIESKA WULANDARI
  • Sabtu, 16 Januari 2021, 22:16 WIB
Cerita Sri, WNI Yang Divaksin Covid-19 Di Italia: Hanya Pegal
Sri Winarni (kanan) saat bertugas di rumah sakit di Italia/RMOL
rmol news logo Kampanye vaksinasi Covid-19 mulai dilakukan di sejumlah negara di dunia sejak akhir tahun 2020 lalu, salah satunya adalah Italia.

Di antara mereka yang sudah mendapatkan suntukan vaksin Covid-19 di Italia, terdapat seorang Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Sri Winarni.

Kepada koresponden Kantor Berita Politik RMOL di Italia, Sri yang bekerja sebagai petugas kebersihan rumah sakit khusus Covid-19 di Italia Utara mengutarakan pengalamannya mendapatkan vaksin Covid-19.

Dia menuturkan bahwa sebagai staf kebersihan yang bekerja di rumah sakit yang menangani pasien Covid-19, dirinya mendapatkan prioritas untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

Sebagai informasi, Italia mulai menjalankan kampanye vaksinasi nasional (VaxDay) sejak 27 Desember 2020 dengan memprioritaskan dokter, perawat, staf dan petugas rumah sakit serta rumah jompo. Selain itu, mereka yang masuk daftar prioritas juga adalah korps militer dan polisi, serta warga diatas 80 tahun dengan atau tanpa penyakit bawaan. Kampanye ini dijalankan sejak Desember tahun lalu hingga Maret mendatang.

Sri pun masuk ke dalam salah satu di antara dfatar prioritas itu. Wanita yang telah bermukim di Italia sejak tahun 1999 dan telah bekerja di rumah sakit selama 11 tahun terakhir itu bercerita bahwa dirinya mendapat arahan dari penanggungjawab rumah sakit sejak sebulan lalu dan ditanya siapa saja yang bersedia untuk divaksin.

“Saya bersedia, kemudian saya mengisi formulir dan setelah itu saya tidak mendengar update, tiba-tiba kemarin saya ditelepon dan atasan saya mengatakan untuk dapat pada waktu sekian karena saya sudah mendapat janji vaksin,” ujarnya.

Sesuai dengan arahan tersebut, Sri pun datang sesuai jadwal dan mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Sri bercerita bahwa setelah disuntik, dia diharuskan diam selama 15 menit untuk melihat reaksi vaksin. 

“Setelah disuntik hanya merasakan pegal dan tidak ada efek lain, sekarang sudah sehari berlalu, saya tetap merasa sehat dan bisa bekerja seperti biasa,” tambahnya. 

Meski sudah disuntik vaksin Covid-19, dia tetap harus menjalankan protokol kesehatan dengan baik, termasuk mengenakan masker serta alat pelindung diri, terutama saat menjalankan tugasnya di rumah sakit.

“Selama bekerja saya tidak berarti bebas melepaskan masker, sarung tangan dan penutup wajah, saya tetap harus mengenakannya karena ada arahan dari dokter bahwa kita masih memiliki kemungkinan terinfeksi Covid-19, meski tidak bisa menularkan, jadi saya harus melindungi diri saya sendiri, supaya tidak sakit, apalagi lingkungan kerja saya paparan dengan infeksi sangat tinggi,” ujarnya. 

Sri mengaku sangat bersyukur karena bekerja sebagai staf rumah sakit, tidak berarti haknya lebih minim dibanding dokter atau pejabat rumah sakit lainnya.

“Kepala rumah sakit menegaskan bahwa kami memiliki hak perlindungan yang sama dengan dokter atau perawat, sehingga alat-alat perlindungan diri dari infeksi diberikan persis sama dengan yang dikenakan dokter atau staf lain dan kamipun mendapat hak vaksinasi,” kata Sri sumringah. 

Sejauh ini, setidaknya sudah ada 1,2 juta warga Italia yang sudah diberikan vaksin Covid-19. Jumlah ini akan terus meningkat seiring masifnya kampanye vaksinasi di negara tersebut.

Diharapkan pada bulan April, situasi Italia dapat kembali berangsur menjalani kehidupan normal.  rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA