Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dapat Ancaman Pembunuhan, CEO Parler Dan Keluarganya Harus Bersembunyi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 17 Januari 2021, 08:23 WIB
Dapat Ancaman Pembunuhan, CEO Parler Dan Keluarganya Harus Bersembunyi
CEO Parler, John Matze/Net
rmol news logo CEO aplikasi media sosial Parler, John Matze dikabarkan harus bersembunyi dengan keluarganya karena mendapatkan ancaman pembunuhan dan pelecehan baru-baru ini.

Berdasarkan dokumen pengajuan pengadilan yang diperoleh Fox News disebutkan Matze dan keluarganya menjadi sasaran setelah alamat rumahnya dipublikasikan oleh sejumlah orang yang mengaku akan mendatanginya.

Parler, yang merupakan aplikasi favorit pendukung Presiden Donald Trump, dikeluarkan dari platform Apple dan Google setelah kerusuhan di Capitol Hill pada 6 Januari. Amazon juga telah melepas Parler dari layanan hosting awannya, Web Amazon Web Services (AWS).  

Sebagai tanggapan, Parler mengajukan gugatan antitrust terhadap Amazon. Amazon membantah, mengatakan gugatan Parler tidak memiliki dasar hukum yang valid dan mengklaim karyawan Amazon telah diancam dan dilecehkan.

Pengacara Parler mengakui beberapa klaim Amazon dalam dokumen pengadilan, tetapi mengatakan bukan hanya karyawan Amazon yang diancam.

"Meskipun mosi AWS untuk menyegel hanya berfokus pada karyawannya sendiri, karyawan Parler telah dilecehkan dan diancam dengan cara yang sama," tulis arsip tersebut, seperti dikutip New York Post, Minggu (17/1).

"CEO Parler, John Matze, Jr., melaporkan dalam pernyataannya untuk mendukung mosi TRO Parler bahwa banyak karyawan Parler menderita pelecehan dan permusuhan, ketakutan akan keselamatan mereka dan keluarga mereka, dan dalam beberapa kasus telah meninggalkan negara bagian asal mereka untuk melarikan diri dari penganiayaan," lanjut dokumen tersebut.

Matze sendiri, tambah dokumen itu, karena CEO perusahaan AWS terus menjelekkan, harus meninggalkan rumahnya dan bersembunyi bersama keluarganya setelah menerima ancaman kematian dan pelanggaran keamanan pribadi yang invasif.

Pekan lalu, Matze juga menjelaskan situasinya kepada Fox News.

"Ada grup bernama UGNazi yang menargetkan saya. Mereka mempublikasikan alamat jalan saya, mereka mengancam akan datang melalui pintu depan saya," kata Matze, merujuk pada peretas yang merilis banyak kata sandi dan informasi pribadinya secara online.

Matze mengatakan dia cukup khawatir untuk bersembunyi bersama keluarganya dan tidak yakin kapan dia akan kembali ke rumah. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA