Hal itu disampaikan Menteri Pendidikan Turki Zeya Selcuk selama wawancara bersama
CNN pada Minggu (17/1).
"Kami telah membuat keputusan kebijakan untuk membuka kembali sekolah pada 15 Februari," ungkap Selcuk, seperti dikutip dari
Anadolu Agency, Minggu (17/1).
Namun demikian, keputusan pembukaan sekolah tersebut akan bergantung pada instruksi dari Dewan Penasihat Ilmiah Coronavirus.
Sejak November 2020, Turki menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh karena adanya pandemi. Selama proses belajar di rumah, Selcuk menyarankan agar anak-anak lebih banyak melakukan aktivitas fisik.
Ia juga menekankan agar anak-anak dijauhkan dari platform online, kecuali pada saat pembelajaran. Untuk itu ia sudah menyiapkan program kegiatan yang bisa dilakukan anak-anak selama berada di rumah.
"Buklet tentang kegiatan yang bisa dilakukan selama masa belajar di rumah telah disiapkan," katanya. Buklet itu tersedia secara online dan beberapa dalam bentuk cetak yang akan disiapkan menjelang akhir minggu depan.
Setelah membuka kembali sebagian sekolah pada akhir September, Turki melanjutkan sistem pendidikan pembelajaran jarak jauh pada 20 November hingga 4 Januari 2021, menyusul situasi pandemi di negara tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: