Sun Yang, direktur jenderal kantor tanggap darurat kesehatan Komisi Kesehatan Nasiona China, menyampaikan hal itu saat Amerika mendesak agar China berlaku transparan dengan mengizinkan tim ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mewawancarai tim medis, mantan pasien, dan pekerja laboratorium di pusat kota Wuhan.
“Studi asal virus bersifat ilmiah. Perlu koordinasi dan kerja sama. Kita harus menghentikan tekanan politik apa pun," ujar Sun Yang, sekaligus teguran keras untuk Amerika Serikat.
Amerika Serikat selama ini menuduh China menyembunyikan penyebaran awal. Mereka juga mengkritik ketentuan kunjungan, di mana para ahli China telah melakukan penelitian tahap pertama.
"China harus membagikan semua studi ilmiah tentang sampel hewan, manusia, dan lingkungan yang diambil di Wuhan, tempat virus SARS-CoV-2 diyakini telah muncul pada akhir 2019," menurut Garrett Grigsby dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, seperti dilaporkan
Reuters, Senin (18/1).
Grigsby juga merujuk pada varian virus yang ditemukan di Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil.
“Kami memiliki tugas serius untuk memastikan bahwa penyelidikan kritis ini kredibel dan dilakukan secara objektif dan transparan,†kata Grigsby.
Bukan hanya pihak AS saja yang mendesak hal itu, delegasi Australia juga menyerukan agar tim WHO memiliki akses ke data dan informasi yang relevan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: