Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Balon Udara 'Trump Baby' Masuk Koleksi Museum London, Jadi Pengingat Politik Kebencian

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 19 Januari 2021, 10:32 WIB
Balon Udara 'Trump Baby' Masuk Koleksi Museum London, Jadi Pengingat Politik Kebencian
Balon udara Trump Baby/Net
rmol news logo Balon udara yang dinamai "Trump Baby" menambah koleksi Museum London pada Senin (18/1).

Belon setinggi 20 kaki yang menggambarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan popoknya itu telah diakuisisi oleh Museum London.

"Setelah berkeliling dunia, balon udara Trump Baby sekarang menuju ke tempat peristirahatan terakhirnya, Museum London, di mana ia akan dirawat dan berpotensi ditampilkan di rumah baru museum masa depan di West Smithfield di tahun-tahun mendatang," ujar pihak museum dalam pernyataan yang dikutip Sputnik.

Bukan tanpa alasan balon tersebut masuk ke dalam koleksi Museum London.

Balon Trump Baby dibuat pada 2018 oleh seorang seniman Inggris, Matthew Bonner dan terbang pertama kali di lapangan parlemen London selama aksi demo menentang kunjungan Trump ke Inggris pada hari yang sama.

Ketika itu, lebih dari 10 ribu orang menandatangani petisi dan lebih dari 1.000 orang mengumpulkan 20 ribu dolar AS melalui kampanye.

Trump Baby kemudian juga muncul dalam aksi demo di sejumlah kota di penjuru dunia, termasuk Prancis, Argentina, dan Irlandia. Pada 2019, Trump Baby juga ada di langit Florida, ketika Trump mengumumkan telah mengganti domisilinya dari New York ke negara bagian tersebut.

Museum berharap, balon tersebut dapat menjadi pengingat perlawanan terhadap "politik kebencian". rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA