Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Siap Tangkis Serangan China, Taiwan Gelar Latihan Pertahanan Di Pangkalan Tentara Hukou

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 19 Januari 2021, 14:10 WIB
Siap Tangkis Serangan China, Taiwan Gelar Latihan Pertahanan Di Pangkalan Tentara Hukou
Tentara Pembebasan Rakyat saat atihan pertempuran di daerah pantai provinsi Guangdong pada 1 Juni 2020./Net
rmol news logo Pasukan Taiwan dilaporkan tengah mengadakan latihan pertahanan pada Selasa (19/1) waktu setempat. Latihan tersebut menjadi ajang unjuk kekuatan serta sebagai persiapan untuk menangkis serangan dari China, yang terus meningkatkan ancamannya untuk merebut kembali pulau itu.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Tidak peduli apa yang terjadi di sekitar Selat Taiwan, tekad kami untuk menjaga tanah air kami tidak akan pernah berubah," kata Mayor Jenderal Chen Chong-ji, direktur departemen perang politik, tentang latihan di Pangkalan Tentara Hukou di selatan ibu kota Taipei tersebut, seperti dikutip dari AP, Selasa (19/1).

Jenderal Chen mengatakan latihan itu dimaksudkan sebagai pertunjukan tekad Taiwan untuk menjaga perdamaian antara kedua belah pihak melalui unjuk kekuatan

Selain itu, latihan tersebut juga dimaksudkan untuk meyakinkan publik bahwa militer tetap waspada menjelang festival Tahun Baru Imlek bulan depan, ketika banyak pasukan yang libur cuti.

Pangkalan Hukou terletak di daerah Hsinchu, pusat industri teknologi tinggi Taiwan yang telah berkembang meskipun ada ancaman invasi terus-menerus oleh China, yang menganggap demokrasi pulau yang berpemerintahan sendiri sebagai bagian dari wilayahnya sendiri untuk ditaklukkan dengan kekerasan jika perlu.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen telah berusaha untuk meningkatkan pertahanan pulau itu dengan pembelian senjata bernilai miliaran dolar dari AS, termasuk jet tempur F-16 yang ditingkatkan, drone bersenjata, sistem roket, dan rudal Harpoon yang mampu mengenai kapal dan target darat.

Selain mendatangkan sistem persenjataan AS, Tsai juga telah meningkatkan dukungan untuk industri senjata buatan dalam negeri, termasuk meluncurkan program untuk membangun kapal selam baru untuk melawan kemampuan angkatan laut China yang terus berkembang.

China terus meningkatkan ancamannya akibat bujukan ekonomi dan politik tidak membuahkan hasil, membawanya ke permainan perang dan mengirimkan jet tempur dan pesawat pengintai hampir setiap hari ke pulau berpenduduk 24 juta orang tersebut.

China saat ini memiliki angkatan laut terbesar, dengan sekitar 350 kapal, termasuk dua kapal induk dan sekitar 56 kapal selam.

Mereka juga memiliki sekitar 2000 pesawat tempur dan pembom serta 1.250 rudal balistik yang diluncurkan dari darat, yang dianggap sebagai senjata strategis dan psikologis utama melawan Taiwan.

Sementara angkatan bersenjata Taiwan jauh lebih kecil dari jumlah tersebut. Sebagian besar angkatan daratnya terdiri dari wajib militer jangka pendek, dan jumlah armadanya hanya sekitar 86 kapal, kira-kira setengahnya adalah kapal rudal untuk patroli pantai. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA