Sekitar 120 orang yang ikut bergabung dalam pawai di pusat kota Tokyo membawa bendera Amerika dan Jepang, serta sebagian lainnya membawa bendera dukungan untuk Trump.
Ada juga di antara mereka yang memegang spanduk bertuliskan Trump adalah ‘pemenang sebenarnya’ dari pemilihan presiden AS, 3 November lalu.
Semua mengenakan masker.
“Kami ingin menunjukkan bahwa banyak orang di Jepang mendukung Presiden Trump," kata penyelenggara aksi, Naota Kobayashi, seperti dikutip dari
Reuters, Rabu (20/1).
“Kami semua bernyanyi bersama sehingga suara kami dapat terbang di atas Samudra Pasifik dan mencapai AS,†lanjutnya.
Para penggemar Trump di Jepang menyanjung sikap keras Trump terhadap China. Yang lainnya menyanjung Trump karena mendukung Kristen konservatif, salah satunya Kobayashi. Sementara penggemar Trump lainnya adalah mereka yang menganut teori konspirasi QAnon, -sebuah teori konspirasi yang sering menyebarkan kekerasan dan menyesatkan, contohnya melawan hasil pilpres.
Tokyo telah menyaksikan serangkaian demonstrasi pro-Trump sejak pemilu, dengan para peserta melambaikan spanduk kampanyenya serta mengenakan topi merah ciri khasnya. Pawai hari Rabu lebih kecil dari beberapa acara sebelumnya.
Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, yang mengundurkan diri Agustus lalu, menjalin hubungan dekat dengan Trump, bermain golf dan sering melakukan panggilan telepon dan pertemuan.
Biden akan menjadi presiden AS ke-46 pada sebuah upacara di Washington dalam suasana ketat akibat pembatasan virus corona serta masalah keamanan pasca kerusuhan di Capitol Hill 6 Januari lalu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: