“Kami mengucapkan selamat kepada presiden baru dan kami berharap dapat memiliki hubungan yang dekat dan bersahabat dengan pemerintahan Biden,†ujar Roque kepada CNN Filipina, seperti dikutip dari
Reuters, Rabu (20/1).
Hubungan Filipina-AS mulai diuji sejak Presiden Filipina Rodrigo Duterte menjabat pada tahun 2016 dan memulai berbulan-bulan cercaan sarat sumpah serapah terhadap Amerika Serikat dan berulang kali mengancam akan membatalkan perjanjian militer bilateral mereka.
Duterte telah menjalin hubungan yang lebih hangat dengan China dan Rusia, yang notabene berseberangan dengan Amerika Serikat. Dia bahkan pernah berkata bahwa dirinya tidak akan mengunjungi Amerika Serikat, serta menyebutnya sebagai negara yang ‘buruk’.
Meskipun Duterte berbicara positif terhadap Presiden AS Donald Trump, namun dia tetap kritis terhadap kebijakan luar negeri Amerika.
Analis politik Filipina memperkirakan pemerintahan Biden akan lebih vokal daripada pendahulunya tentang masalah hak asasi manusia di Filipina, termasuk perang Duterte melawan narkoba.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: