Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

China Beri Kejutan Sanksi Kepada 28 Politisi AS Di Hari Pelantikan Joe Biden

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 21 Januari 2021, 09:08 WIB
China Beri Kejutan Sanksi Kepada 28 Politisi AS Di Hari Pelantikan Joe Biden
Mantan penasihat keamanan nasional Robert O'Brien termasuk yang diberi sanksi oleh China/Net
rmol news logo Di tengah pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat ke 46, sebuah keputusan penting diambil pemerintah China.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

China telah memutuskan sanksi kepada 28 orang Amerika, termasuk mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, karena dianggap telah melanggar kedaulatan negara itu.

Sanksi tersebut diumumkan Kementerian Luar Negeri China yang dirilis di situs kementerian Rabu (20/1) tengah malam waktu setempat.

Mereka mengatakan, selama beberapa tahun terakhir, beberapa politisi anti-China di Amerika Serikat, keluar dari kepentingan politik mereka yang egois dan prasangka serta kebencian terhadap China.

Mereka yang disanksi juga disebut tidak menunjukkan perhatian pada kepentingan rakyat China dan Amerika, juga telah merencanakan, mempromosikan dan melaksanakan serangkaian gerakan gila yang telah sangat mengganggu urusan dalam negeri China.

Para politikus AS itu juga disebut telah merusak kepentingan dan menyinggung rakyat China, dan secara serius mengganggu hubungan China-AS.

Global Times melaporkan, selain Pompeo, mereka yang disanksi termasuk mantan penasihat Gedung Putih Peter Navarro, mantan penasihat keamanan nasional Robert O'Brien, ahli strategi China Matthew Pottinger dan Steve Bannon, mantan penasihat Gedung Putih dan salah satu tokoh China paling keras di Washington.

Pejabat lain yang diberi sanksi oleh pemerintah China termasuk David Stilwell, Alex Azar, Keith Krach dan Kelly Craft dari pemerintahan Trump serta mantan penasihat keamanan nasional John Bolton.

Orang-orang ini dan anggota keluarga dekat mereka dilarang memasuki daratan, Hong Kong dan Makau Cina. Mereka, perusahaan, dan institusi yang terkait dengan mereka juga dilarang berbisnis dengan China.

Pemerintah China mengatakan pihaknya dengan tegas memutuskan untuk mempertahankan kedaulatan nasional, keamanan, dan kepentingan pembangunan negaranya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA