Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Ruang Oval Kini Terpasang Patung Pemimpin Buruh Cesar Chavez

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 22 Januari 2021, 07:32 WIB
Di Ruang Oval Kini Terpasang Patung Pemimpin Buruh Cesar Chavez
Cesar Chavez, pemimpin hak-hak sipil Latin/Net
rmol news logo Ruang Oval menampilkan dekorasi yang berbeda pada saat Joe Biden memulai pekerjaannya di Gedung Putih. Terlihat beberapa lukisan yang diganti, seperti Andrew Jackson yang diganti dengan potret Bapak Pendiri dan patung pemimpin hak-hak sipil Rosa Parks dan Martin Luther King Jr.

Yang menarik, di antara pajangan baru di dekat koleksi foto keluarga Biden nampak patung perunggu setengah badan pemimpin buruh Cesar Chavez.

Patung itu awalnya dipamerkan di Pusat Pengunjung Monumen Nasional Cesar E Chavez di Keene, California, menurut juru bicara Persatuan Buruh Tani, Elizabeth Strater, sebuah kelompok yang didirikan Chavez.
Strater mengatakan tim transisi Biden bekerja sama dengan Yayasan Cesar Chavez mengirim patung itu.

Paul Chavez, putra Chavez dan ketua Cesar Chavez Foundation mengatakan bahwa patung itu menunjukkan kontribusi komunitas yang didirikannya.

"Patung benar-benar berbicara tentang kontribusi dan pentingnya pekerjaan komunitas kami. Imigran telah memberi dan terus memberi kepada negara ini, bahkan di masa-masa tersulit," katanya seperti dikutip dari CNN, Kamis (21/1).

Cesar Estrada Chavez menarik perhatian publik pada 1960-an dan 1970-an saat ia beraksi atas penderitaan para imigran Latin dan buruh yang memanen hasil panen Amerika.

Cesar lahir pada tanggal 31 Maret 1927. Nama tersebut diambil dari nama kakeknya, Cesario.

Chavez bergabung dengan Angkatan Laut saat remaja, menjalani hukuman dua tahun sebelum menjadi aktivis dan pengorganisir komunitas. Pada tahun 1962, Chavez mendirikan Asosiasi Pekerja Pertanian Nasional, yang kemudian bergabung menjadi serikat Pekerja Tani.

Chavez dan asosiasinya bergabung dengan para pekerja pertanian Filipina Amerika dalam pemogokan anggur Delano tahun 1965. Ia memprotes gaji di bawah standar dan perlakuan karyawan.

Pada tahun 1968, Chavez melakukan aksi mogok makan selama lebih dari dua minggu, yang akhirnya mempertemukannya dengan Senator Robert F. Kennedy. Kennedy merasa prihatin dengan kondisi buruh dan berjanji untuk mendukung Chavez dan perjuangan mereka. Upaya kelompok buruh akhirnya terbukti berhasil.
Chavez meninggal pada tahun 1993. Ia dikenal sebagai pembela hak-hak buruh. Dia dianugerahi Presidential Medal of Freedom pada tahun berikutnya.

Presiden Barack Obama menghormati Chavez selama pemerintahannya, mendeklarasikan ulang tahun kelahirannya, 31 Maret, sebagai Hari Cesar Chavez.

Seruan gerakan Chavez "¡Si se puede!" yang dalam bahasa Inggrisnya adalah "Yes We Can!" menjadi slogan kampanye Obama-Biden dalam perjalanan untuk memenangkan pemilihan presiden 2008.

Putranya Paul melanjutkan gerakan ayahnya membantu mereka yang baru mengenal AS serta keluarga dan keturunan yang telah tinggal di Amerika Serikat selama beberapa dekade. Yayasan mereka berfokus pada perumahan yang terjangkau, program pendidikan, layanan masyarakat dan hak-hak pekerja di seluruh Barat Daya.

Paul merasa sangat senang mengetahui patung ayahnya terpajang di Ruang Oval. Berdiri dengan sangat indah dan menjadi pusat perhatian di belakang meja kerja Biden. Paul berharap upaya seperti reformasi imigrasi akan tetap berada di garis depan tujuan pemerintahan baru.

"Kami senang patung itu ada di sana," kata Paul. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA