Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

China Marah Akun Kedubes Diblokir Twitter

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 22 Januari 2021, 07:41 WIB
China Marah Akun Kedubes Diblokir Twitter
Ilustrasi/Net
rmol news logo Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying angkat bicara setelah pihak Twitter melakukan pembatasan terhadap akun Kedutaan Besar China di AS pada Kamis (21/1) waktu setempat. Ia mendesak platform media sosial AS itu untuk membuang standar ganda mereka.

Twitter diketahui telah memblokir akun @ChineseEmbinUS, setelah akun tersebut merilis tweet yang mengatakan bahwa wanita Uighur bukan lagi "mesin pembuat bayi" dan "mereka lebih percaya diri dan mandiri", pada 8 Januari lalu.

Tweet tersebut mengutip laporan yang baru-baru ini dirilis oleh Li Xiaoxia, seorang peneliti khusus di Pusat Penelitian Pengembangan Xinjiang, yang memberikan gambaran umum tentang perubahan populasi di wilayah tersebut dan menjelaskan mengapa transisi populasi saat ini di Xinjiang adalah pilihan sukarela penduduk setempat.

Cuitan tersebut kemudian mendapat serangan dari beberapa politisi AS dan separatis dari Xinjiang yang terus menekan Twitter untuk menghapus tweet tersebut.

Pada 9 Januari, tweet tersebut dihapus oleh Twitter dengan alasan "tidak manusiawi" dan diganti dengan label yang menyatakan bahwa itu tidak lagi tersedia.

Hua mengatakan pada hari Kamis (21/1) bahwa dia bingung dengan pembatasan akun kedutaan China di Twitter dan berharap perusahaan tidak akan mengadopsi standar ganda dalam masalah ini. Dia mengatakan mereka harus bisa membedakan apa itu disinformasi dan apa itu kebenaran.

"Kami semua memperhatikan bahwa ada sejumlah besar teori disinformasi dan konspirasi di media sosial AS. AS telah sangat terpengaruh dan China juga menjadi korban. Mengingat ada banyak informasi palsu yang menargetkan China, kedutaan China memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk mengklarifikasi dan mengungkapkan fakta sebenarnya," kata Hua, seperti dikutip dari Global Times, Kamis (21/1).

Penangguhan Twitter terhadap Kedutaan Besar China di AS telah memicu diskusi panas di media sosial China. Banyak netizen yang meminta Sina Weibo untuk melakukan hal serupa, dengan menangguhkan akun Kedutaan Besar AS di China sebagai balasan.

"AS selalu membanggakan apa yang disebut kebebasan berbicara, tapi lihat apa yang telah dilakukannya! Mencoba mencegah kedutaan kami berbicara kebenaran tentang Xinjiang. Sina Weibo harus menangguhkan Kedutaan Besar AS," tulis salah seorang netizen. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA