Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

ISIS Mengaku Jadi Dalang Bom Bunuh Diri Di Pasar Baghdad Yang Tewaskan 32 Warga Sipil

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 22 Januari 2021, 11:20 WIB
ISIS Mengaku Jadi Dalang Bom Bunuh Diri Di Pasar Baghdad Yang Tewaskan 32 Warga Sipil
Pasukan keamanan berjaga di lokasi serangan bom mematikan di kawasan komersial Baghdad,Irak, Kamis, 21 Januari 2021/Net
rmol news logo Kelompok Militan ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri kembar di pasar Baghdad pada Kamis (21/1), yang menewaskan sedikitnya 32 orang dan ratusan lainnya luka-luka.

Klaim tersebut disampaikan ISIS dalam sebuah pernyataan yang dimuat di saluran komunikasi Telegram kelompok otu pada Jumat (22/1).

Wartawan Reuters yang tiba setelah ledakan melihat genangan darah dan sepatu yang dibuang di lokasi, sebuah pasar pakaian di Tayaran Square di pusat kota. Otoritas kesehatan mengatakan, selain 32 tewas sedikitnya ada 110 orang yang terluka dalam insiden berdarah itu.

"Seorang (pembom) datang, jatuh ke tanah dan mulai mengeluh 'perut saya sakit' dan dia menekan detonator di tangannya. Langsung meledak. Orang-orang tercabik-cabik," kata seorang pedagang kaki lima yang tidak mau disebutkan namanya, seperti dikutip dari AFP, Jumat (22/1).

Serangan bunuh diri, yang pernah terjadi hampir setiap hari di ibu kota Irak, telah dihentikan dalam beberapa tahun terakhir sejak pejuang ISIS dikalahkan pada tahun 2017 dan telah membawa kehidupan normal kembali ke Baghdad.

Sebuah video yang diambil dari atap dan diedarkan di media sosial, konon menunjukkan ledakan kedua dari orang-orang yang berkumpul di daerah tersebut. Gambar yang dibagikan secara online, yang tidak dapat diverifikasi Reuters secara independen, menunjukkan beberapa orang tewas dan terluka.

Serangan hari Kamis terjadi di pasar yang sama dengan serangan besar terakhir, pada Januari 2018, ketika setidaknya 27 orang tewas saat itu.

Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi mengadakan pertemuan mendesak dengan komandan keamanan tertinggi untuk membahas serangan hari Kamis, kata kantor perdana menteri dalam sebuah pernyataan singkat.

Menyusul pertemuan mendesak tersebut, Kadhimi memecat sejumlah pejabat, termasuk komandan keamanan dan polisi utama, wakil menteri dalam negeri urusan intelijen, direktur kontra terorisme dan intelijen di kementerian dalam negeri dan komandan pasukan polisi federal, kata seorang juru bicara militer dalam sebuah pernyataan.

Mencegah hal yang tak diinginkan, pemerintah Irak telah mengerahkan sejumlah pasukan keamanan dan memblokir jalan-jalan utama di wilayah itu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA