Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa gadis itu tidak tertolong. Dokter menyatakan anak tersebut mengalami mati otak setelah mencoba tantangan dengan mencekik lehernya sendiri dengan ikat pinggang, seperti dilaporkan
AFP.
Sementara pihak TikTok dalam pernyataannya pada Jumat (22/1) mengatakan bahwa mereka tidak berhasil mengidentifikasi konten apa pun di situsnya yang dapat mendorong gadis itu untuk berpartisipasi dalam tantangan semacam itu, tetapi membantu pihak berwenang dalam penyelidikan atas kemungkinan 'hasutan untuk bunuh diri'.
'Keamanan komunitas TikTok adalah prioritas mutlak kami, untuk motif ini kami tidak mengizinkan konten apa pun yang mendorong, mempromosikan, atau mengagungkan perilaku yang dapat berbahaya," kata juru bicara TikTok.
'Blackout Challenge', dengan varian yang lebih ringan bernama 'Passout Challenge', telah beredar di platform media sosial termasuk TikTok selama setahun terakhir. Dikutip dari
Daily Mail, saat ini tantangan itu dianggap sebagai salah satu yang paling tren di TikTok.
Juga dikenal sebagai 'game pingsan' atau 'game tersedak', tantangan ini mengharuskan pengguna membuat diri mereka pingsan selama beberapa detik.
Kematian gadis itu memicu reaksi keras di Italia dan menyerukan regulasi jejaring sosial yang lebih baik.
"Jaringan sosial tidak bisa menjadi hutan di mana segala sesuatu diperbolehkan," kata Licia Ronzulli, presiden komisi parlemen Italia untuk perlindungan anak.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: