Film dokumenter berjudul '
Days and Nights in Wuhan' itu dirilis pada Jumat (22/1), tepat sehari jelang peringatan satu tahun penguncian Covid-19 di Wuhan.
Film dokumenter yang difilmkan oleh sekitar 30 videografer di garis depan di Wuhan selama berbulan-bulan itu menampilkan kehidupan orang-orang biasa, mulai dari staf medis hingga pasien, sukarelawan, dan pekerja komunitas, ketika virus corona menyerang dan mendatangkan malapetaka di Wuhan, Provinsi Hubei China Tengah.
Produser film tersebut, Li Wei, mengatakan bahwa pekerjaan tersebut memperingati 76 hari penguncian di Wuhan.
"Hanya dengan saling mendukung dan membantu kita dapat keluar dari kesulitan ini dan mendapatkan dorongan untuk bergerak maju," ujarnya, seperti dikutip dari
Global Times, Jumat (22/1).
Sebagai film dokumenter pertama di negara itu yang merekam wabah virus corona Wuhan, itu sangat menyentuh banyak penonton.
"Sebagai penduduk lokal Wuhan, film dokumenter itu sangat nyata. Beberapa orang meninggal dan beberapa hidup secara ajaib. Isak tangis terdengar di teater dari awal hingga akhir. Yang paling ingin saya lakukan setelah menonton film itu adalah memeluk orang tua saya dan anggota keluarga lainnya, tolong hargai hidup kita," kata seorang netizen Wuhan di media sosial.
Di hari pertama nya tayang, film tersebut dilaporkan telah meraup lebih dari 5 juta yuan atau setara dengan 771.521 dolar AS, menurut data dari
piaofang.maoyan.com.
"Banyak bayi lahir pada tahap awal epidemi di Wuhan. Tangisan mereka dalam film tersebut seolah memberi tahu dunia bahwa Wuhan telah dilahirkan kembali," kata seorang penduduk Beijing bermarga Cao setelah menonton film tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: