Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Polisi Rusia Tangkap 2.500 Pengunjuk Rasa Yang Menuntut Pembebasan Alexei Navalny

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 24 Januari 2021, 06:56 WIB
Polisi Rusia Tangkap 2.500 Pengunjuk Rasa Yang Menuntut Pembebasan Alexei Navalny
Aksi protes di Rusia yang menuntut pembebasan tokoh oposisi, Alexei Navalny/Net
rmol news logo Setidaknya 2.501 orang yang mengggelar aksi unjuk rasa untuk menuntut pembebasan Alexei Navalnya ditangkap oleh polisi Rusia.

Tokoh oposisi Kremlin, Navalny mendorong para pendukungnya untuk melakukan aksi protes setelah ia ditahan oleh pihak berwenang ketika baru tiba di Moskow.

Alhasil pada Sabtu (23/1), ribuan orang berkumpul di pusat kota Moskow untuk menyuarakan pembebasannya.

Reuters memperkirakan ada setidaknya 40 ribu orang yang berkumpul dalam aksi unjuk rasa itu, menjadi yang terbesar selama bertahun-tahun. Meski begitu, pihak berwenang menyebut hanya ada 4.000 pengunjuk rasa yang ikut melakukan aksi protes.

"Kenapa tidak langsung bilang 4 juta?" sindir pihak berwenang dalam saluran Telegram resmi.

Sembari menuntut pembebasan Navalny, para pengunjuk rasa juga meneriakkan "Putin adalah pencuri", "Aib", dan "Kebebasan untuk Navalny!".

Di antara ribuan yang ditahan oleh polisi selama unjuk rasa adalah istri Navalny, Yulia. Meski begitu ia langsung dibebaskan.

Beberapa jurnalis yang meliput aksi unjuk rasa di ibukota juga dilaporkan ditahan, membuat Rusia menerima teguran dari Amerika Serikat.

"Otoritas Rusia menangkap pengunjuk rasa damai, wartawan. Tampaknya menjadi kampanye bersama untuk menekan kebebasan berbicara, pertemuan damai," ujar jurubicara Kedutaan Besar AS, Rebecca Ross.

Selain itu, situs pemantauan downdetector.ru menunjukkan, terjadi pemadaman pada telepon seluler dan layanan internet pada saat aksi protes.

Kelompok pemantau protes OVD-Info mengatakan bahwa setidaknya 1.614 orang, termasuk 513 di Moskow dan 212 di St Petersburg, telah ditahan di seluruh Rusia. OVD-Info juga melaporkan penangkapan serupa di hampir 70 kota.

Navalny merupakan seorang pengacara berusia 44 tahun yang saat ini dipenjara menunggu hasil proses kasus hukum yang menimpa dirinya.

Navalny dilarikan ke rumah sakit pada Agustus tahun lalu untuk menerima perawatan karena keracunan Novichok. Ia tangkap karena melanggar ketentuan waktu masa percobaannya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA