Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

WHO Klarifikasi Pernyataan PM Boris Johnson, Varian Baru Virus Corona Belum Terbukti Lebih Mematikan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 24 Januari 2021, 09:55 WIB
WHO Klarifikasi Pernyataan PM Boris Johnson, Varian Baru Virus Corona Belum Terbukti Lebih Mematikan
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson/Net
rmol news logo Pernyataan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson terkait varian baru virus corona yang disebutnya lebih mematikan menjadi pekerjaan rumah bagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Pada Jumat (22/1), Johnson memperingatkan bahwa varian baru virus corona memiliki tingkat penularan dan kematian yang lebih besar. Peringatan itu muncul setelah Inggris melaporkan lebih dari 40 ribu kasus baru Covid-19 dalam 24 jam.

Kepala penasihat ilmiah pemerintah Inggris, Patrick Vallance mengatakan, pihaknya memiliki bukti terjadinya peningkatan risiko bagi mereka yang terinfeksi varian baru virus corona.

Mengutip angka kematian di antara pria berusia 60 tahun, ia menyebut terjadi peningkatan dari 1 menjadi 1,3 kematian per 1.000 infeksi dengan varian baru.

Walau begitu, Vallance mengatakan, bukti tersebut belum cukup kuat dan memerlukan lebih banyak penelitian.

Munculnya pernyataan dari Johnson sendiri membuat WHO harus memberikan klarifikasi dan menyebut belum ada penelitian yang menunjukkan varian baru virus corona lebih berbahaya.

"Dari data yang kami lihat, (para ilmuwan) belum melihat peningkatan keparahan," ujar ahli epidemiologi WHO, Maria Van Kerkhove.

"Kami harus mengatakan bahwa jika Anda meningkatkan penularan, Anda akan memiliki lebih banyak kasus. Saya tahu itu mungkin terdengar jelas, tetapi Anda akan memiliki lebih banyak kasus, Anda akan memiliki lebih banyak rawat inap, dan Anda akan memiliki sistem perawatan kesehatan yang terlalu terbebani. Dan dalam situasi di mana Anda memiliki sistem perawatan kesehatan yang terlalu terbebani, Anda dapat mengalami peningkatan kematian, karena sistemnya kewalahan," jelasnya terkait terjadinya peningkatan angka kematian.

Kerkhove menuturkan, saat ini WHO sedang mempelajari varian baru virus corona, bukan hanya yang diidentifikasi di Inggris, tetapi juga di tempat lain.

Direktur eksekutif Program Keadaan Darurat Kesehatan WHO, Michael Ryan juga mengimbau publik untuk tetap tenang dan menunggu hasil penelitian lebih lanjut.

"Kami perlu memantau, kami perlu mengukur, kami harus sangat yakin tentang apa yang mereka lakukan atau apa yang tidak mereka lakukan. Namun kami juga perlu fokus pada apa yang kami coba lakukan untuk menghentikan mereka," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA