Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mesir Memulai Program Imunisasi Gratis Covid-19, Menkes: Yang Punya Kemampuan Harus Bayar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 25 Januari 2021, 06:59 WIB
Mesir Memulai Program Imunisasi Gratis Covid-19, Menkes: Yang Punya Kemampuan Harus Bayar
Menteri Kesehatan Mesir Hala Zayed/Net
rmol news logo Mesir jadi salah satu negara Afrika pertama setelah Kepulauan Samudra Hindia di Seychelles yang telah memulai program imunisasi Covid-19.

Mereka yang mendapat giliran pertama menerima suntikan vaksin buatan China Sinopharm pada Minggu (24/1) adalah para dokter dan perawat, seperti yang dijelaskan Menteri Kesehatan Hala Zayed.

"Semua petugas kesehatan akan menerimanya secara gratis, itu hak mereka," kata Zayed  dalam konferensi pers di Rumah Sakit Abu Khalifa di kota timur laut Ismailia, seperti dikutip dari AFP, Minggu (24/1).

Setelah para dokter dan perawat, vaksinasi gratis berikutnya akan dilakukan pada orang-orang dengan penyakit kronis dan orang tua. Namun demikian, menteri mengingatkan, bagi warga yang memiliki kemampuan, mereka harus membayar jika ingin mendapatkan suntikan vaksin dalam beberapa bulan mendatang.

Dalam kesempatan tersebut menkes Zayed sempat memberikan penghormatan kepada lebih dari 330 dokter di Mesir yang telah meninggal karena virus tersebut.

Sejauh ini Mesir telah mendaftarkan lebih dari 160.000 infeksi virus corona baru, termasuk hampir 9.000 kematian.

Pejabat kesehatan telah memperingatkan, jumlah sebenarnya mungkin bisa 10 kali lebih tinggi. Hal itu akibat rendahnya tingkat pengujian.

Salah satu negara terpadat di Arab dengan lebih dari 100 juta penduduk itu, menerima gelombang pertama vaksin pada bulan Desember lalu.

Zayed mengatakan Kairo telah menandatangani kesepakatan untuk menerima pengiriman vaksin dari perusahaan Inggris, China dan Rusia, dengan total sekitar 100 juta dosis.

Awal bulan ini, menteri mengatakan Mesir akan menerima 40 juta dosis, sebagian besar dari suntikan AstraZeneca, melalui aliansi vaksin Gavi, dengan tujuan menginokulasi 20 persen populasinya.

Zayed mengatakan bahwa negaranya juga bekerja untuk memproduksi vaksin secara lokal, dengan tujuan untuk mendistribusikannya ke seluruh benua, tanpa memberikan rincian tentang vaksin mana.

"Saya meyakinkan rakyat Mesir bahwa mereka akan menerima vaksin, tetapi saya tegaskan bahwa vaksin bukanlah pengganti untuk tetap waspada dalam hal pencegahan kesehatan, termasuk memakai masker," kata Zayed.

Awal pekan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa Afrika masih sangat tertinggal dalam vaksinasi.

Sinopharm sendiri telah mengatakan bahwa vaksinnya 79 persen efektif melawan virus corona baru. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA