Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Soal Laut China Selatan, Joe Biden Bisa Lebih Keras Daripada Donald Trump

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 25 Januari 2021, 16:47 WIB
Soal Laut China Selatan, Joe Biden Bisa Lebih Keras Daripada Donald Trump
Anggota Komisi I DPR RI, Syaifullah Tamliha dalam RMOL World View pada Senin, 25 Januari 2021/Repro
rmol news logo Kebijakan yang diambil oleh Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden di Laut China Selatan diperkirakan bisa lebih keras daripada pendahulunya, Donald Trump.

Hal itu disampaikan oleh anggota Komisi I DPR RI, Syaifullah Tamliha dalam diskusi virtual RMOL World View bertajuk "Langkah AS Pada Pemerintahan Baru" yang digelar pada Senin (25/1).

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menuturkan, terlepas dari siapa yang memimpin, AS memiliki kepentingan di wilayah Laut China Selatan.

"Terlepas dari Biden atau Trump, bagaimana pun Amerika punya sekutu namanya Australia kemudian Filipina. Australia lebih dimainkan sebagai negara Indo-Pasifik, sementara Filipina itu sekutu besar Amerika karena ada pangkalan militer di sana," terangnya.

"Saya pikir kebijakan Trump tidak akan sekeras Demokrat yang berkuasa. Menurut saya, Biden justru bisa lebih keras tindakannya terhadap Laut China Selatan," tambah Syaifullah Tamliha.

Sejak akhir pekan kemarin, AS mengerahkan sekelompok armada yang dipimpin oleh kapal induk USS Theodore Roosevelt ke Laut China Selatan. Mereka terdiri dari kapal penjelajah rudal kelas Ticonderoga USS Bunker Hill, kapal perusak rudal kelas Arleigh Burke USS Russel, hingga USS John Finn.

Militer AS menyebut pengerahan tersebut dilakukan sebagai operasi rutin untuk kebebasan navigasi dan kemitraan keamanan maritim. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA