Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gara-gara Klaim Kecurangan Pemilu, Pengacara Trump Digugat Pencemaran Nama Baik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 26 Januari 2021, 14:53 WIB
Gara-gara Klaim Kecurangan Pemilu, Pengacara Trump Digugat Pencemaran Nama Baik
Pengacara mantan Presiden Donald Trump, Rudy Giuliani/Net
rmol news logo   Perusahaan mesin perhitungan suara di Amerika, Dominion Voting Systems, mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap pengacara mantan Presiden Donald Trump, Rudy Giuliani.

Dokumen pengadilan yang dirilis pada Senin (25/1) menunjukkan, Dominion mengajukan ganti rugi sebesar 1,3 miliar dolar AS karena tuduhan dari Giuliani bahwa kecurangan pilpres AS terjadi melalui mesim perhitungan suara.

Dimonion menyebut tuduhan Giuliani adalah "Big Lie" atau kebohongan besar.

Sebelum Giuliani, perusahaan juga mengajukan gugatan serupa kepada pengacara pro-Trump, Sidnet Powell karena menyebarkan teori konspirasi terkait kecurangan pilpres.

Seorang karyawan senior Dominion bernama Eric Coomer, juga mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap tim kampanye Trump. Ia mengaku telah mendapatkan ancaman pembunuhan dari pendukung Trump karena munculnya tuduhan kecurangan pilpres melalui mesin perhitungan suara tersebut.

Mengutip Reuters, Giuliani menyebut gugatan Dominion hanya digunakan untuk mengintimidasi dan tidak sesuai dengan hak kebebasan berbicara.

"Gugatan pencemaran nama baik Dominion sebesar 1,3 miliar dolar AS akan memungkinkan saya untuk menyelidiki sejarah, keuangan, dan praktek mereka secara lengkap," ujar Giuliani.

Mantan Walikota New York itu mengatakan ia akan mengajukan gugatan balasan terhadap Dominion karena melanggar haknya.

Dalam pilpres AS pada 3 November 2020, Trump dinyatakan kalah dari lawannya dari Partai Demokrat yang saat ini sudah dilantik sebagai presiden, Joe Biden.

Namun sejak pemilihan, Trump terus menyuarakan adanya kecurangan yang dilakukan oleh Demokrat.  Ia, bersama dengan Giuliani, telah mengajukan sejumlah gugatan ke negara-negara bagian medan pertempuran meski hasilnya nihil.

Trump bahkan mendorong para pendukungnya untuk berkumpul di Capitol Hill pada 6 Januari untuk menghentikan proses pengesahan kemengan Biden oleh Kongres. Namun para pendukung Trump merangsek masuk ke gedung parlemen, menciptakan kerusuhan, hingga memakan lima korban jiwa. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA