Pada Senin (24/1), layanan itu mengungkapkan bahwa dari 128.600 orang yang telah menerima suntikan kedua dari vaksin tersbut, hanya 20 yang terpapar virus corona. 20 orang itu, sebagian besarnya memiliki penyakit bawaan.
Ahli imunologi terkemuka Cyrille Cohen mengatakan kepada The Times of Israel bahwa di antara populasi umum, sekitar 0,65 persen terinfeksi dalam satu minggu. Ini menunjukkan, vaksin Pfizer sama efektifnya dengan yang disarankan oleh uji klinis, menurutnya.
Sementara, Anat Ekka Zohar, analis Maccabi yang berada di balik penelitian tersebut merasa sangat gembira. Ia mengatakan, jika vaksinasi terus berlanjut, mungkin hasil yang dicapai akan seperti harapan. "Bisa jadi, vaksin itu sendiri jauh lebih efektif daripada yang diperkirakan Pfizer berdasarkan uji klinis,†ujarnya.
Bahkan, 20 orang yang terpapar virus corona itu, tidak satupun yang dirawat di rumah sakit dan tidak menderita demam lebih tinggi dari 38,5 derajat.
"Itu menjadi indikator bahwa vaksin mencegah penyakit serius bahkan ketika orang terinfeksi," kata Zohar.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: