Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Soal Janji ’Manis’ Biden, Menlu Zarif: Iran Hanya Merespon Tindakan, Bukan Kata-Kata

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Selasa, 26 Januari 2021, 23:43 WIB
Soal Janji ’Manis’ Biden, Menlu Zarif: Iran Hanya Merespon Tindakan, Bukan Kata-Kata
Menlu Iran Mohammad Javad Zarif (kiri) dalam konferensi pers di Rusia/Press TV
rmol news logo Kepemimpinan Joe Biden di Amerika Serikat banyak dipandang oleh sejumlah pihak akan membawa angin segar bagi hubungan antara negeri Paman Sam dan Iran yang "mandek" di masa pemerintahan Donald Trump lalu.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Diketahui bahwa Trump secara sepihak mengakhiri partisipasi Amerika Serikat dalam kesepakatan nuklir bersejarah dengan Iran dan sejumlah negara dengan ekonomi terkuat di dunia yang secara resmi dikenal dengan istilah Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Padahal, perjanjian yang diinisiasi oleh pemerintahan Barack Obama itu telah diratifikasi oleh Dewan Keamanan PBB dalam bentuk resolusi.

Setelah mengembalikan larangan tersebut, pemerintahan Trump juga mulai menerapkan sanksi sekunder terhadap negara-negara yang akan mematuhi resolusi PBB dan mempertahankan perdagangan mereka dengan Republik Islam tersebut. Hal itu semakin memperburuk hubungan dua negara itu.

Namun kini dengan hadirnya Biden di tampuk kekuasaan di Gedung Putih, terbuka kemungkinan bahwa Amerika Serikat akan mengembalikan kepingan JCPOA agar kembali utuh seperti sediakala.

Biden juga telah menyuarakan kesediaannya untuk mengembalikan negaranya ke kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan lima negara dunia lainnya yaitu Prancis, Inggris, Jerman, Rusia, dan China.

Meski begitu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif tidak mau menelan mentah-mentah janji "manis" tersebut. Dia dengan tegas mengatakan bahwa Iran akan mengambil tindakan yang tepat setiap kali Amerika Serikat mencabut sanksi untuk membuka jalan kembali ke kesepakatan nuklir 2015.

Namun, tekan Zarif, Iran hanya akan merespon Amerika Serikat dari tindakan, bukan dari kata-kata.

"Apa yang kami dengar dari pemerintahan baru Amerika Serikat (sejauh ini) sebagian besar dalam bentuk kata-kata dan pengumuman tentang posisinya," kata Zarif dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov selama kunjungan ke Moskow (Selasa, 26/1).

“Namun, itu adalah tindakan yang kami (pilih untuk) tanggapi,” tambahnya seperti dikabarkan Press TV. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA