"Sulit untuk menghitung kesedihan atas angka-angka statistik suram itu. Banyak kehidupan yang hilang, pertemuan keluarga yang tidak dihadiri, bahkan kesempatan yang terlewat untuk mengucapkan selamat tinggal. Saya menyampaikan belasungkawa yang terdalam kepada semua orang yang kehilangan orang yang dicintai," ujar Boris dalam pengarahannya pada Selasa, seperti dikutip dari
The Guardian.
Boris mengatakan, kesedihan itu akan memicu pihaknya untuk terus menguatkan upaya penanganan pandemik. Inggris akan bersatu atas nama mereka yang menjadi korban meninggal karena Covid-19.
Keir Starmer, pemimpin partai Buruh, mengatakan bahwa angka kematian yang telah melampui 100 ribu jiwa merupakan tragedi nasional. Pengingat mengerikan sebagai sebuah negara.
Ia mengatakan bahwa angka-angka itu bukan sekedar statistik tetapi peringatan keras atas sebuah bencana.
"Kepada semua yang berduka, kita harus berjanji untuk belajar dari apa yang salah dan membangun negara yang lebih tangguh. Hari itu akan tiba dan kita akan sampai di sana bersama," katanya dalam ucapan keprihatinannya.
Ia mengingatkan kepada semua warga agar saling waspada, menegakkan aturan dalam upaya nasional seperti berdiam di rumah dan mentaati protokol kesehatan, membantu pekerjaan petugas NHS kita dalam mensosialisasikan vaksinasi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: