Proyeksi tersebut dimuat dalam laporan baru World Economic Outlook dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang dirilis pada Selasa (26/1). Sebelumnya, IMF memperkirakan ekonomi China tumbuh 7,9 persen untuk 2021.
Dalam laporan tersebut, IMF memproyeksikan ekonomi global tumbuh sebesar 5,5 persen pada 2021, setelah merosot 3,5 persen pada tahun sebelumnya.
Kepala Ekonom IMF, Gita Gopinath mengatakan, China kembali ke tingkat proyeksi pra-pandemi pada kuartal keempat tahun 2020.
Peningkatan untuk tahun 2021 mencerminkan efek positif dari dimulainya vaksinasi di beberapa negara, serta dukungan kebijakan tambahan pada akhir tahun 2020 di negara-negara ekonomi seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Departemen statistik China, seperti dikutip
CGTN, juga melaporkan peningkatan 6,5 persen pada kuartal keempat 2020.
Peningkatan itu membuat China berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonominya selama setahun menjadi positif, yaitu 2,3 persen.
Walaupun begitu, tingkat konsumsi China belum mengalami pemulihan dan lonjakan kasus Covid-19 saat ini membuat warga khawatir.
Penjualan eceran barang-barang konsumen pada tahun 2020 turun 3,9 persen dari tahun ke tahun, menandai kontraksi pertama dalam penjualan eceran sejak 1968.
Gubernur Bank Rakyat China, Yi Gang mengatakan, kebijakan moneter China akan tetap stabil untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Yi mengatakan kebijakan makro China akan fokus pada memaksimalkan lapangan kerja, karena pasar kerja yang stabil akan membantu mendorong konsumsi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: