Departemen Kehakiman AS menuturkan, kedua pelaku tersebut adalah Michael Pearse, warga negara Australia dan Yongchao Liu atau Kevin Liu, warga negara China yang tinggal di Australia.
Kedua pria tersebut telah tiba di AS pada Senin (25/1).
Pearse dan Liu diduga telah menipu ratusan ribu orang Amerika dengan mengirimi mereka SMS yang tidak diminta melalui modus "berlangganan otomatis".
Menurut departemen, keduanya bekerja untuk sebuah berusahaan bernama Bullroarer, yang berafiliasi dengan entitas lain bernama Tatto, yang juga menjalankan modus penipuan serupa.
Dalam menjalankan modusnya, kedua pelaku membeli banyak nomor dari rekan mereka yang ikut berkonspirasi di Mobile Messenger yang berbasis di AS.
"Pearse, Liu dan rekan konspirator mereka kemudian bekerja untuk mengirim pesan teks yang tidak diminta ke nomor telepon seluler lainnya untuk mendaftarkan pelanggan tersebut ke layanan pesan teks premium tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka," jelas departemen.
Adupun, menurut departemen, SMS berlangganan tersebut terkait dengan berbagai topik seperti horoskop, gosip selebriti, dan fakta trivia.
Jika terbukti bersalah, keduanya bisa menghadapi hukuman maksimal 20 tahun penjara.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: