Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

China Dalami Laporan Penangkapan Awak Kapal Di Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Rabu, 27 Januari 2021, 22:42 WIB
China Dalami Laporan Penangkapan Awak Kapal Di Indonesia
Kapal tanker MT Freya berbendera Panama dikawal ke Batam, Kepulauan Riau, Indonesia 26 Januari 2021 dalam gambar diam yang diambil dari video BAKAMLA / TNI AL) / Handout via Reuters
rmol news logo Pemerintah China tengah mencari rincian soal kabar yang menyebut bahwa 25 warga negaranya ditangkap di Indonesia.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

25 warga negara China itu kabarnya merupakan bagian dari 61 orang awak kapal di dua supertanker yang ditangkap oleh Indonesia karena dicurigai mentransfer minyak secara ilegal.

Diketahui bahwa Indonesia menangkap kapal-kapal tersebut setelah mereka terdeteksi melakukan transfer dari MT Horse berbendera Iran ke MT Freya berbendera Panama dan menyebabkan tumpahan minyak.

Penyitaan itu sendiri tidak terkait dengan sanksi Amerika Serikat untuk menghentikan ekspor minyak Iran dalam perselisihan mengenai program nuklir Teheran.

Kapal-kapal tersebut ditangkap karena juga diduga menyembunyikan identitas mereka dengan tidak menunjukkan bendera nasional, mematikan sistem identifikasi otomatis, dan gagal menanggapi panggilan radio.

Padahal, Organisasi Maritim Internasional (IMO) mengharuskan kapal menggunakan transponder untuk keselamatan dan transparansi. Awak kapal bisa mematikan perangkat jika ada bahaya pembajakan atau bahaya serupa.

Mengutip kabar yang dimuat Reuters pada Rabu (27/1), kapal MT Horse merupakan milik National Iranian Tanker Company, dan MT Freya, yang dikelola oleh Shanghai Future Ship Management Co, terdeteksi di lepas pantai pulau Kalimantan, Indonesia.

Menanggapi kabar tersebut, jurubicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan bahwa 25 awak kapal yang ikut ditangkap dalam insiden tersebut adalah warga negara China. Namun dia tidak memberikan rincian lebih detil soal apakah semua kru berada di satu kapal atau berada di kapal yang terpisah.

"Kedutaan kami telah menyatakan keprihatinannya kepada Indonesia, ”kata Zhao.

"Kami mendesak mereka untuk memverifikasi situasi tentang pelaut China secepat mungkin dan memberi tahu kami secara resmi," sambungnya.

Dia mengatakan China meminta Indonesia untuk melakukan penyelidikan secara adil dan sesuai dengan hukum terkait insiden tersebut.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan pada awal pekan ini bahwa penyitaan kapal tankernya terjadi karena masalah teknis dan telah meminta Indonesia untuk memberikan rincian lebih lanjut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA