Penghapusan itu termasuk kepada akun yang selama ini digunakan kelompok tersebut untuk berbagi agendanya, seperti ‘Ferqat Ansar Allah’ dan ‘Al Ealam Al-Harbe,’ saluran utamanya yang diterjemahkan sebagai media perang.
Organisasi itu biasa menggunakan saluran dan platform media sosial miliknya untuk mengalirkan propaganda dan mendorong kekerasan.
Banyak pemimpin dan anggota gerakan Houthi tetap aktif di media sosial, seperti Muhammad Ali Al-Houthis, pemimpin kelompok tersebut untuk terus menghasut kebencian dan pidato kekerasan.
Penunjukan AS yang menetapkan Houti sebagai organisasi teroris mulai berlaku Selasa lalu, sehari sebelum Presiden Donald Trump meninggalkan jabatannya. Kaum Houthi dituduh melakukan kampanye mematikan yang mengguncang Yaman dan Timur Tengah.
"Penunjukan itu dimaksudkan untuk meminta pertanggungjawaban Ansar Allah atas tindakan terorisnya, termasuk serangan lintas batas yang mengancam populasi sipil, infrastruktur dan pengiriman komersial," kata Menteri Luar Negeri AS saat itu, Mike Pompeo.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: