Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tes Usap Anal Dilakukan China Untuk Uji Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 28 Januari 2021, 10:29 WIB
Tes Usap Anal Dilakukan China Untuk Uji Covid-19
Ilustrasi/Net
rmol news logo Para dokter di Beijing mendeteksi bahwa uji Covid-19 bisa dilakukan dengan menggunakan metode usap anal. Metode itu pun sudah mulai digunakan pada Rabu (27/1) waktu setempat terhadap mereka yang dianggap berisiko tertular.

Usap anal dilakukan pada penduduk di lingkungan yang mengalami peningkatan kasus, termasuk mereka yang sedang menjalani karantina, seperti dilaporkan CCTV.

Warga pun bereaksi terhadap metode baru itu. Warga Tiongkok menyatakan ada rasa senang dengan penemuan itu tetapi juga ada yang merasa 'ngeri'. Platform media sosial Weibo dipenuhi aneka komentar tentang hal ini.

Sebagian mengatakan, 'sangat tidak nyaman'.

Ketika kasus meningkat di seluruh dunia, China telah memberlakukan persyaratan yang lebih ketat pada kedatangan internasional dalam upaya menjaga transmisi domestik agar mendekati nol.

Semua yang datang ke China harus membawa hasil tes negatif dan melakukan karantina setidaknya selama 14 hari di hotel yang ditunjuk pada saat kedatangan.

"Beruntung saya pulag ke China lebih awal," kata seorang netizen yang agak terkejut dengan berlakunya metode usap anal terhadap orang yang dikarantina.

Metode usap anal dapat meningkatkan tingkat deteksi orang yang terinfeksi karena jejak virus bertahan lebih lama di anus daripada di saluran pernapasan, menurut Dr Li Tongzeng, seorang dokter senior dari Rumah Sakit You'an Beijing, seperti dikutip dari AFP, Rabu (27/1).

"Lebih terjamin, tetapi lebih ekstrem," ujar netizen lain di Weibo dengan ikon tertawa.  

Netizen lainnya yang telah menjalani prosedur menimpali dengan candaan, "Saya telah melakukan tes dua usapan anal ini. Setiap kali melakukannya, saya pun mengusap tenggorokan. Saya sangat takut perawat akan lupa menggunakan usap baru."

Vaksinasi Covid-19 di China telah diterapkan sebelum liburan tahun baru 2021, seiring dengan peningkatan kasus baru virus corona. Beberapa kota bahkan kembali diberlakukan penutupan.

Sejauh ini, otoritas kesehatan China telah memberikan sekitar 22,8 juta dosis vaksin. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA