Mengutip keterangan seorang pejabat Tunisia yang tidak disebutkan namanya, kantor berita resmi negara melaporkan bahwa amplop itu tidak berisi dokumen apa pun kecuali bubuk yang mencurigakan.
Agensi menambahkan, amplop berisi bubuk misterius tersebut belum sempat diterima oleh Presiden.
Sumber resmi mencatat bahwa amplop dan bubuk itu kini sudah dikirim ke laboratorium untuk diuji, seperti dilaporkan
Anadolu Agency, Kamis (28/1).
Sementara itu, halaman Facebook tidak resmi yang memuat nama presiden mengatakan, bahwa Saied menjadi sasaran upaya keracunan melalui surat yang berisi bahan beracun risin, yang pernah juga diterima oleh mantan Presiden AS Donald Trump.
Risin adalah racun yang ditemukan secara alami dalam biji jarak. Apabila biji tersebut dikunyah dan ditelan oleh seseorang, racun yang ada di dalamnya bisa menyebabkan luka pada orang tersebut.
Jika diolah sedemikian rupa, risin bisa menjadi senjata yang bisa meracuni orang melalui media udara, makanan, atau air, dan itu bisa mematikan.
BERITA TERKAIT: