Gubernur setempat, Awa Fonka Augustine mengatakan bahwa, ke-53 orang yang tewas tersebut akibat terpanggang api yang berkobar akibat kecelakaan tersebut.
"Yang tewas semuanya telah hangus tanpa bisa diidentifikasi," kata Augustine, seperti dikutip dari
AFP, Kamis.
Gubernur juga mengatakan sebanyak 29 korban lainnya menderita luka bakar yang parah.
"Insiden bermula saat bus berkapasitas 70 kursi bertabrakan langsung dengan van sekitar pukul 3.30 pagi di lokasi yang disebut sebagai Tebing Dschang, di Kamerun barat," katanya.
Jalur tersebut memang terkenal sering terjadi kecelakaan, dengan tikungan tajam dan jurang.
Sopir van dilaporkan melarikan diri setelah kecelakaan itu dan Augustine telah menyerukan penangkapannya.
Gubernur mengatakan kabut mungkin menjadi penyebab kecelakaan itu. Penyelidikan awal menemukan bahwa van tersebut juga memiliki masalah rem.
Ratusan orang bergegas datang ke daerah itu untuk mencari kerabat mereka yang diduga kadi penumpang nus nahas tersebut.
“Tidak mungkin untuk mengidentifikasi mayat yang pernah saya lihat. Mereka terbakar tak bisa dikenali," kata pengusaha berusia 54 tahun, Honore Nzali, yang sedang mencari saudaranya.
Kecelakaan lalu lintas sering terjadi di Kamerun. Pemerintah sendiri telah menyalahkan pengemudi yang ceroboh dan kondisi kendaraan yang buruk, sementara para pengemudi membela diri dengan menyalahkan kondisi jalan yang buruk.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: