“Akibat keterlambatan pengiriman, maka Italia akan mengutamakan vaksinasi dosis kedua, untuk kalangan yang telah mendapatkan dosis pertama,†begitu kata Deputi Menteri Kesehatan Italia Pierpaolo Sileri baru-baru ini.
Perubahan itu sendiri dilakukan sejak awal pekan ini.
Diketahui bahwa Italia memprioritaskan vaksin Covid-19 bagi mereka yang bekerja di garda terdepan seperti dokter, perawat dan seluruh lapisan petugas sektor kesehatan, militer, polisi dan petugas keamanan. Selain itu, mereka yang memiliki patologis serta penduduk berusia lanjut juga masuk ke dalam daftar prioritas.
Namun karena keterlambatan pasokan vaksin tersebut, pemerintah Italia sempat "kelabakan" dan mengeluarkan pernyataan bahwa mereka akan menuntut  Pfizer.
Di sisi lain, pihak Pfizer yang mengurangi pengirimannya hingga 30 persen dari kesepakatan, menyatakan keterlambatan terjadi karena pihaknya sedang melakukan upgrade pada fasilitas produksi mereka di Belgia.
Hingga 27 Januari, Italia telah melakukan vaksinasi kepada 1.575.258 orang dimana region Lombardia tercatat telah melakukan vaksin terbanyak di Italia yaitu 245.100 jiwa.
Sementara vaksin yang sudah disebarkan adalah sebanyak 2,12 juta ampul.
Italia pada hari Kamis (28/1) mencatat 10.584 kasus baru sehingga secara total Italia mencatat 2,5 juta kasus dan angka kematian mencapai 86. 889 fatal dengan 1,9 juta pasien sembuh.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: