Tempat pemakaman seluas 1.400 hektar itu merupakan yang terbesar di Amerika Utara. Setiap harinya mereka berjuang mengatasi jenazah Covid-19.
Meski Rose Hills memiliki banyak fasilitas, namun banyaknya jenazah membuat pemakaman dapat tertunda hingga sekitar satu bulan.
CEO dan Presiden Rose Hills, Patrick Monroe mengatakan, tekanan terhadap layanan pemakaman mulai meningkat tajam sejak liburan Thanksgiving pada November, di mana permintaan hampir bertambah dua kali lipat.
Untuk mengatasi menumpuknya jenazah, Rose Hills menyediakan sejumlah besar unit pendingin.
Penyedia layanan juga telah mendirikan area tenda untuk menggantikan kapel di tempat dan menggunakan metode baru seperti streaming langsung untuk keluarga.
"Anda tidak bisa menggantikan pelukan. Ada pepatah lama yang mengatakan bahwa kesedihan yang dibagikan adalah kesedihan yang berkurang ... Anda tidak dapat melakukannya dengan baik di Zoom," ujar Monroe, seperti dikutip
Reuters.
Monroe mengungkap, para stafnya di Rose Hills juga merasa sangat stres ketika menyaksikan kesedihan keluarga.
“Sayangnya bagi banyak keluarga, ini adalah pertama kalinya mereka melihat almarhum secara langsung karena mereka tidak dapat mengunjungi rumah sakit sehingga kejadian yang sangat traumatis menjadi lebih sensitif,†kata Monroe.
“Petugas pemakaman, petugas pemakaman, menurut saya adalah pahlawan seperti halnya petugas kesehatan,†tutup dia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: