Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bosnia-Herzegovina Bergelut Dengan Pandemi Covid-19 Dan Krisis Migran, UE Perlu Carikan Solusi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 30 Januari 2021, 08:03 WIB
Bosnia-Herzegovina Bergelut Dengan Pandemi Covid-19 Dan Krisis Migran, UE Perlu Carikan Solusi
Bosnia-Herzegovina mengalami krisis migran/Net
rmol news logo Yunani akan memberikan bantuan sebesar 158 ribu dolar AS kepada tetangganya, Bosnia-Herzegovina, untuk perjuangannya mengatasi pandemi Covid-19.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Dalam kunjungannya ke Sarajevo, Jumat (29/1) Menteri Luar Negeri Nikos Dendias melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Bosnis-Herzegovia Bisera Turkovic untuk membahas sejumlah masalah, di antaranya penanganan Covid-19.  

Dendias membesarkan hati Turkovic dengan mengatakan bahwa wabah Covid-19 merupakan ujian bersama, dan menjadi ujian solidaritas antar negara. Yunani akan selalu bersama Bosnia-Herzegovina dalam upaya bersama menghadapi krisis kesehatan.

"Yunani akan memberikan dukungan keuangan kepada tiga rumah sakit di negara itu untuk mendukung perang Bosnia-Herzegovina melawan pandemi," ujar Dendias, seperti dikutip dari TimeTurk, Jumat (29/1).

Selain krisis kesehatan, Bosnia-Herzegovina juga tengah menghadapi krisis migran. Hal yang tidak terkendali dan membutuhkan dukungan dari negara-negara sahabat.

Turkovic mengatakan bahwa negaranya tengah melakukan upaya serius untuk memperkuat gerbang perbatasannya. Ia berharap UE bisa terlibat untuk mencari solusi mengenai imigran yang jumlahnya ribuan itu yang membuat negaranya semakin berada dalam kesulitan di tengah pandemi.

"Seluruh negara harus melawan krisis migran. Perbatasan kita harus diperkuat secepatnya dan masuknya imigran harus dicegah," kata Turkovic kepada Dendias.

Negara tersebut meminta bantuan dari UE untuk menangani migran yang terdampar di wilayahnya.

"Uni Eropa perlu berpartisipasi lebih kuat dalam menyelesaikan krisis migran di Bosnia dan Herzegovina," tambah Turkovic.

Sejak dimulainya krisis pengungsi, UE telah memberikan bantuan untuk pengungsi dan migran yang membutuhkan, yang transit melalui Balkan Barat sejak tahun lalu. Menyusul munculnya jalur migrasi baru yang melalui Bosnia-Herzegovina.
Bosnia-Herzegovina belum masuk menjadi anggota Uni Eropa (UE). Sebagai anggota Uni Eropa (UE), Yunani mendukung Bosnia-Herzegovina dan semua negara Balkan Barat lainnya untuk bergabung dengan UE.

“Mudah-mudahan bisa sukses menjadi anggota (UE)," kata Dendias dalam pertemuan itu.

"Sulit untuk bermimpi, tapi ke depannya bisa saja seperempat (anggota) EU terdiri dari negara-negara Balkan,” kata Dendias optimis. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA