Kementerian dalam negeri India dalam keterangannya mengatakan, keputusan untuk mematikan layanan internet yang mencakup tiga lokasi di pinggiran New Delhi, dilakukan demi menjaga keamanan publik.
Reuters melaporkan pada Sabtu (30/1), bahwa penangguhan layanan internet tersebut akan berlangsung hingga Minggu (31/1) pukul 11 malam waktu setempat.
Selama ini, pihak berwenang di India memang sering memblokir layanan internet ketika mereka yakin akan ada kerusuhan. Namun, demikian, tindakan tersebut sangat jarang dilakukan di ibu kota.
Polisi telah meningkatkan kehadiran mereka di lokasi protes utama dekat desa Singhu di pinggiran utara kota, pada hari Sabtu, ketika ratusan traktor tiba dari Haryana, salah satu dari dua negara bagian yang menjadi pusat protes.
Puluhan ribu petani menunjukkan kemarahannya pada undang-undang pertanian baru, yang menurut mereka menguntungkan pembeli swasta besar dengan mengorbankan produsen, telah melakukan aksi protes dengan berkemah di pinggiran ibu kota selama lebih dari dua bulan.
Parade traktor yang direncanakan pada peringatan Hari Republik Selasa lalu, berubah menjadi kekerasan ketika beberapa pengunjuk rasa menyimpang dari rute yang telah disepakati sebelumnya, merobohkan barikade dan bentrok dengan polisi, yang menggunakan gas air mata untuk mencoba menahan mereka.
Bentrokan sporadis antara pengunjuk rasa, polisi dan kelompok yang meneriakkan slogan anti-petani telah pecah di beberapa kesempatan sejak saat itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: