Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Usai Tuai Kritik, Pentagon Hentikan Rencana Vaksinasi Narapinada Di Penjara Guantanamo

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 31 Januari 2021, 10:59 WIB
Usai Tuai Kritik, Pentagon Hentikan Rencana Vaksinasi Narapinada Di Penjara Guantanamo
Penjara Guantanamo/Net
rmol news logo Pentagon mengumumkan telah menghentikan sementara rencana pemberian vaksin Covid-19 kepada para narapidana yang ditahan di penjara Guantanamo.

"Kami menghentikan sementara rencana untuk bergerak maju, karena kami meninjau protokol perlindungan kekuatan. Kami tetap berkomitmen pada kewajiban kami untuk menjaga keamanan pasukan kami," ujar Asisten Menteri Pertahanan untuk Urusan Publik, John Kirby pada Sabtu (30/1).

Seperti dilaporkan The Independent, Pentagon pada 27 Januari telah menandatangani perintah untuk memvaksinasi 40 narapidana yang tersisa di penjara Guantanamo secara sukarela.

Perintah tersebut memicu kritik dari oposisi, Partai Republik, dan sejumlah warga Amerika Serikat (AS). Mereka protes karena pemerintah memprioritaskan teroris, sementara masih banyak warga yang belum mendapatkan vaksin.

"Presiden (Joe) Biden memberi tahu kami bahwa dia memiliki rencana untuk mengalahkan virus pada hari pertama. Dia tidak pernah memberi tahu kami bahwa itu memberikan vaksin kepada teroris sebelum kebanyakan orang Amerika," ujar legislator Kevin McCarthy dari Partai Republik.

Di media sosial, banyak orang mengkritik keputusan itu dan membahas kembali aksi teror 9/11.

"Kekonyolan apa yang kami dapatkan dari pemerintah. Mereka akan memberikan vaksin kepada orang-orang rendahan di Teluk Guantanamo sebelum setiap penduduk Amerika Serikat mendapatkannya. Itu adalah teater yang absurd," kata komisaris pemadam kebakaran New York saat teror 9/11, Tom Von Essen.

Sejak awal bulan, militer mulai memvaksinasi 6.000 penduduk di pangkalan Guantanamo, termasuk 1.500 tentara yang ditugaskan di penjara.

Sejauh ini tidak diketahui berapa banyak orang di Guantanamo yang telah tertular Covid-19. Pentagon sendiri sudah melarang komandan untuk melaporkan kasus baru secara publik karena alasan keamanan pada Maret 2020.

Penjara Guantanamo saat ini ditinggal oleh 40 tahanan dan pernah menampung sekitar 700 orang pada puncaknya. Dari tahanan yang tersisa terdapat tiga pelaku teror bom Bali yang saat ini tengah menghadapi proses hukum setelah belasan tahun ditangkap. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA