Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pendukung Alexei Navalny Kembali Penuhi Jalan-jalan Di Siberia Hingga Vladivostok

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 31 Januari 2021, 15:08 WIB
Pendukung Alexei Navalny Kembali Penuhi Jalan-jalan Di Siberia Hingga Vladivostok
Para pengunjuk rasa menuntut pembebasan Alexei Navalny/Net
rmol news logo Puluhan orang kembali turun ke jalan, melancarkan aksi protes untuk mendesak dilepaskannya kritikus Kremlin, Alexei Navalny pada Minggu (31/1).

Para pengunjuk rasa mulai turun ke jalan-jalan di Siberia. Aksi protes besar-besaran sendiri direncanakan akan berlangsung di Moskow pada Minggu malam.

Polisi menyebut aksi protes belum mendapatkan izin dan pihaknya akan membubarkan kerumunan seperti unjuk rasa pada pekan lalu.

Pekan lalu, sekitar lebih dari 4.000 orang ditahan karena melakukan unjuk rasa, mendukung Navalny yang ditangkap pada 17 Januari ketika kembali dari Jerman.

Di Vladivostok, tampak polisi mulai mencegat para pengunjuk rasa yang berupaya berkumpul di pusat kota pada 2 siang waktu setempat.

Alhasil, seperti dilaporkan Reuters, mereka pintah ke tepi laut dan perairan beku di Teluk Amur.

Dari rekaman video terlihat para pengunjuk rasa saling berpegangan tangan dan berbaris di atas es bersuhu -13 derajat Celcius.

Di Tomsk, para demonstran berkumpul di depan aula konser dan meneriakkan "Lepaskan dia!" dan mengibarkan bendera Rusia.

Sejak demonstrasi dimulai, kelompok pemantau aksi demo, OVD-Info mengatakan polisi telah menahan 145 orang, termasuk 76 orang di Vladivostok.

Pendukung Navalny di Moskow berencana untuk berkumpul pada 9 malam waktu setempat di dekat administrasi Kremlin dan markas besar FSB, penerus KGB. Itu adalah tempat berunjuk rasa pada 1991.

Pihak berwenang telah menutup tujuh stasiun metro di ibukota dan mengatakan mereka akan membatasi pergerakan pejalan kaki di daerah tersebut karena rencana protes. Ada banyak polisi di pusat kota Moskow sejak Minggu pagi.

Navalny merupakan seorang politisi oposisi berusia 44 tahun. Ia menuduh Putin memerintahkan pembunuhannya dengan memberikan racun Novichok. Tuduhan tersebut dibantah oleh Kremlin.

Ketika tiba di Moskow setelah menjalani perawatan di Jerman, Navalny ditahan karena dianggap melanggar masa percobaan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA