"Bolsonaro Out" dan "Impeachment Now" jadi spanduk yang dipegang oleh para pengunjuk rasa. Meski tidak banyak orang yang ikut melakukan aksi, tetapi mobil-mobil berupaya melaju perlahan sembari membunyikan klakson tanda mendukung.
Jika dibandingkan, aksi protes tersebut memang tidak sebesar pekan lalu, yang diorganisir pasar dan kelompok kiri.
Dilaporkan
AFP, satu kelompok berdiri di depan gedung Kongres Nasional, mengenakan kantong plastik di atas kepala mereka untuk menggambarkan pasien Covid-19 di Amazon yang meninggal dunia karena rumah sakit kehabisan oksigen. Persoalan yang sama juga terjadi di negara bagian Para.
"Akibat salah urus, ada lebih dari 220 ribu kematian akibat Covid-19. Cukup dengan Bolsonaro, makzulkan sekarang!" kata seorang aktivis yang ikut dalam aksi protes, Ruth Venceremos.
Sejak awal, Bolsonaro telah berulang kali mengecilkan risiko pandemi Covid-19. Ia tidak mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak.
Protes anti-Bolsonaro juga terlihat terjadi di Sao Paulo san Rio de Janeiro.
Di Manaus, Arizona, sistem kesehatan kewalahan pada pertengahan Januari karena lonjakan kasus Covid-19. Mereka juga kehabiskan pasokan oksigen hingga harus mengirim lebih dari 350 pasien ke negara bagian lain.
Beberapa ahli mengatakan krisis itu diperburuk oleh munculnya varian virus baru yang lebih dapat menular.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.