Wakil Menteri Kesehatan sekaligus Kepala Dokter Sanitasi Negara, Erlan Kiyasov, yang menjadi salah satu penerima vaksin mengatakan bahwa vaksin adalah cara untuk kembali kepada kehidupan yang normal.
Namun, secara terus terang ia mengatakan sedikit kurang nyaman disuntik sambil disaksikan para wartawan.
"Jika 50 persen populasi kita telah mendapatkan kekebalan, kita bisa kembali ke masyarakat yang normal tanpa batasan, tanpa penguncian," katanya, seperti dikutip dari
Alarabiya, Senin (1/2).
Kiyasov dan pejabat lainnya akan menerima suntikan lanjutan dalam 21 hari.
Kazakhstan memulai vaksinasinya dengan menggunakan vaksin Sputnik V Rusia. Kementerian kesehatan mengatakan bahwa pengiriman pertama dari 22.000 dosis Sputnik V telah tiba dan akan didistribusikan ke seluruh negeri yang berpenduduk sekitar 18,5 juta itu.
Sementara, vaksin buatan dalam negeri Kazakhstan yang dikenal sebagai QazCovid-in saat ini masih dalam uji coba tahap ketiga. Diharapkan vaksinasi dengan QazCovid-in bisa dimulai sekitar bulan Maret.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: