Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Israel Tolak Permintaan AS Awasi Pelabuhan Haifa Karena Adanya Pengaruh China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 02 Februari 2021, 13:43 WIB
Israel Tolak Permintaan AS Awasi Pelabuhan Haifa Karena Adanya Pengaruh China
Pelabuhan Haifa, Israel/Net
rmol news logo Otoritas Israel menolak permintaan Amerika Serikat (AS) untuk ikut mengawasi pemeriksaan keamanan secara menyeluruh di Pelabuhan Haifa.

Tahun lalu, AS meminta otoritasi Israel untuk melakukan pemeriksaan karena khawatir adanya peran perusahaan China dalam pengembangan pelabuhan terbesar di Israel itu.

Washington juga memberikan peringatan kepada kepada Israel untuk tidak melanjutkan kerja sama dengan China, dan mengancam akan menghentikan kapal-kapal Amerika berlabuh di Haifa jika kerja sama berlanjut.

Dilaporkan surat kabar Haaretz pada Senin (1/2), hubungan antar badan intelijen di AS dan Israel tegang karena masalah tersebut.

Para pejabat di Washington sudah berulang kali menyatakan ketidaknyamanan mereka dengan perluasan pengaruh China di Israel. AS menganggap hal tersebut sebagai ancaman atas kepentingan nasional mereka di Timur Tengah.

"China berinvestasi di perusahaan Israel dan memperoleh teknologi Israel untuk meningkatkan status militer dan industrinya dan meningkatkan pengaruhnya," tulis laporan Institut Yahudi Amerika untuk Keamanan Nasional (JINSA), seperti dikutip Sputnik.

Berdasarkan perjanjian pada 2015 antara Kementerian Transportasi Israel dan Shanghai International Port Group (SIPG), perusahaan China akan mulai menjalankan pelabuhan Haifa pada tahun ini.

AS khawatir jika China akan menciptakan celah untuk pemantauan teknologi pelabuhan dan memata-matai aktivitas angkatan laut Israel dan AS dalam latihan bersama.

China dengan tegas menolak tudingan tersebut. Sebaliknya, Beijing menyebut Washington berupaya membatasi pesaing global atas dominasi AS.

Pada 2018, Angkatan Laut AS mengatakan mungkin mengakhiri operasinya di Pelabuhan Haifa tahun ini karena keterlibatan China di sana. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA