Melalui akun Twitter-nya yang memiliki 100 juta pengikut, Rihanna menyoroti tindakan otoritas yang menangguhkan layanan internet saat New Delhi dilanda protes besar-besaran oleh petani.
"Mengapa kita tidak membicarakan ini?!" tulis Rihanna sembari menyertakan tagar #FarmersProtest.
Hingga Rabu (3/2), cuitan Rihanna sudah disukai oleh lebih dari 391 ribu orang dan dibagikan hampir 200 ribu kali.
Selain Rihanna, Thunberg juga menyampaikan dukungannya untuk barisan petani India melalui berbagai akun media sosialnya.
"Kami berdiri dalam solidaritas dengan #FarmersProtest in India," ujar Thunberg.
Dimuat
Bloomberg, pemerintah India telah membatasi akses internet hingga 8.927 jam pada 2020, lebih daripada negara lain.
Sementara itu, setidaknya 122 orang sejauh ini telah ditangkap di New Delhi menjelang demonstrasi terbaru dan setelah bentrokan dengan kekerasan pada 26 Januari.
Sekitar 250 akun Twitter, termasuk milik majalah berita The Caravan dan jurnalis serta aktivis lainnya diblokir selama beberapa jam pada Senin (1/2) atas klaim mereka menyebarkan rumor tentang protes.
"Pemerintah sangat ingin menghentikan protes petani dengan cara apa pun," kata pemimpin protes, Darshan Pal Singh.
"Mereka melanggar hak asasi manusia, melecehkan petani dan menciptakan ketakutan bagi pengunjuk rasa," lanjutnya.
Unjuk rasa yang dilakukan oleh petani India dilakukan untuk menuntut pencabutan UU pertanian baru. UU tersebut membuat pihak swasta mengambil alih kendali atas sektor pertanian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.