Hal itu ditegaskan oleh jurubicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin pada Rabu (3/1). Dia mengatakan bahwa China menanggapi permintaan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk terlibat dalam inisiatif COVAX untuk membantu negara-negara berkembang mengisi kekurangan pasokan vaksin Covid-19.
“Kami berharap negara-negara di komunitas internasional yang memiliki kemampuan akan beraksi, mendukung COVAX melalui tindakan praktis, mendukung pekerjaan Organisasi Kesehatan Dunia, membantu negara-negara berkembang mendapatkan vaksin tepat waktu dan berkontribusi untuk menaklukkan pandemi," kata Wang seperti dikabarkan
Channel News Asia.
Namun Wang tidak menjelaskan lebih rinci soal vaksin mana yang diberikan China untuk inisiatif COVAX.
Untuk diketahui, COVAX merupakan inisiatif yang dikoordinasikan oleh WHO dan Aliansi Vaksin GAVI.
Inisiatif ini dibuat untuk memastikan negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah memiliki cukup dosis vaksin Covid-19, karena negara-negara kaya telah mengambil sebagian besar dari miliaran dosis vaksin Covid-19 mendatang dari sebagian besar pembuat vaksin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: