Wakil kepala Hamas Yahya Sinwar Kamis mengancam bahwa Hamas akan mengganggu pemilihan Knesset yang akan berlangsung pada 23 Maret jika Israel berusaha untuk mengganggu pemilihan Palestina Mei mendatang.
“Saya mengarahkan pesan, bahwa kami di kepemimpinan Hamas tidak akan membiarkan Israel ikut campur dalam proses pemilu. Jika mereka melakukannya, kami akan mengacaukan mereka dan kami akan merusak proses pemilihan mereka,†kata Sinwar, yang juga adalah gubernur de facto Gaza untuk Hamas.
Saat ini, Hamas akan berjuang untuk berkampanye. Hamas mengadakan pemilihan internalnya sendiri untuk mengisi posisi seniornya. Kemudian juga akan mengikuti pemilu yang diadakan dengan kerahasiaan yang dijaga ketat.
Hal yang sama diungkapkan pejabat senior Organisasi Pembebasan Palestina Ahmad Majdalani. Ia menyebut kekhawatran terbesar mereka saat ini adalah Israel.
"Kekhawatiran terbesar atas pemilu adalah dari Israel. Kami khawatir Israel akan mencegah pemilu di Yerusalem atau di Area C, atau bahwa Israel akan melakukan penguncian massal di Tepi Barat dan mencegah warga Palestina untuk memberikan suara," katanya, seperti dikutip dari
Time of Israel.
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan pada pertengahan Januari bahwa warga Palestina akan kembali ke tempat pemungutan suara dengan tiga putaran pemilihan. Masyarakat menyambut dengan kurang antutias, mengingat perpecahan antara Fatah Abbas dan saingannya Hamas.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: