Muhyiddin mengungkapkan dihadapan Presiden Joko Widodo mengenai keinginan Negeri Jiran tentang kerjasama kedua negara yang sudah berlangsung lama bisa berkembang lebih baik ke depannya.
"Hasil perbincangan kami, saya berpendapat sudah sampai fasenya kerjasama Malaysia Indonesia ditingkatkan kembali ke lebih
strategic," ungkap Muhyiddin dalam jumpa pers bersama Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (5/2).
Muhyiddin meyakini, dengan peningkatan kerjasama dua negara yang lebih strategis optimalisasi kerjasama yang sudah terbangun sejak dulu bisa lebih efektif dan memberikan daya ungkit baru.
"Terutama yang terkait ekonomi, perdaganagan," tuturnya.
Menurut Muhyiddin, petemuan ini menjadi langkah awal pengukuhan rangkaian kerjasama kedua negara yang memiliki rumpun dan tujuan yang sama.
"Pengukuhan ini mencerminkan tekad dua pemimpin serumpun untuk bergandeng bahu demi menjaga kemakmuran bersama," ungkapnya.
"Kami telah memberi mandat ke dua-dua negara untuk mengenal pasti bidang-bidang
strategic yang bisa diberikan," demikian PM Muhyiddin.
Selama tahun 2019, Malaysia merupakan mitra dagang terbesar kelima Indonesia yang memiliki kontribusi sebesar 16,5 miliar dolar Amerika Serikat.
Selain itu, Malaysia juga merupakan mitra investasi terbesar keenam Indonesia, dengan nilai 1,35 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun 2019.
Dari sektor pariwisata, Malaysia juga menjadi asal wisatawan asing terbesar ke Indonesia, yang pada tahun 2019 mencapai kunjungan 2,98 juta wisatawan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Kunjungan pertama Perdana Menteri (PM) Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin ke Indonesia, sejak terpilih pada Maret 2020 lalu, membahas hubungan erat bagi kedua negara. 
BERITA TERKAIT: