Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hari Persaudaraan Kemanusiaan Sedunia, Din Syamsuddin: Kerjasama Antar Umat Beragama Sedunia Sangat Mendesak

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Sabtu, 06 Februari 2021, 09:48 WIB
Hari Persaudaraan Kemanusiaan Sedunia, Din Syamsuddin: Kerjasama Antar Umat Beragama Sedunia Sangat Mendesak
Cendekiawan muslim asal Indonesia Prof. Din Syamsuddin/Net
rmol news logo Cendekiawan muslim asal Indonesia Prof. Din Syamsuddin menjadi salah seorang pembicara pada Perayaan Al-Azhar untuk Hari Persaudaraan Kemanusiaan Sedunia pada 3 Februari 2021.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Perayaan tahunan itu merupakan kali kedua sejak Piagam Persaudaraan Kemanusiaan (Watsiqat al-Ukhuwwah al-Insaniyah) ditandatangani oleh Syaikh Al-Azhar Prof. Ahmad Muhammad Al-Thayyib dan Paus Fransiscus, di Abu Dhabi pada 4 Februari 2019.

Piagam Persaudaraan Kemanusiaan itu menandai persatuan keyakinan keagamaan, persatuan Timur-Barat, Utara-Selatan, bahkan antara kaum beragama dan tidak beragama.

Pada Perayaan Tahunan 2021, yang diselenggarakan secara virtual oleh Komite Tertinggi Persaudaraan Kemanusiaan (The Higher Committee of Human Fraternity) yang berkedudukan di Kairo, hadir sejumlah tokoh, baik muslim maupun kristiani, baik dunia Arab maupun luar, termasuk dari PBB. Dari Indonesia hadir Din Syamsuddin.

Dalam pidatonya yang berjudul "Tanggung Jawab Organisasi Keagamaan untuk Membangun Persaudaraan Kemanusiaan" (atas permintaan panitia), Din Syamsuddin mengatakan bahwa penandatangan Piagam Kemanusiaan itu merupakan tonggak peradaban yang penting dan tepat waktu.

Menurutnya, peradaban manusia tengah menghadapi masalah yang menciptakan disrupsi besar. Maka adalah tanggung jawab organisasi keagamaan untuk tampil sebagai problem solver atau penyelesai masalah.

"Namun hal itu meniscayakan adanya kerja sama antar umat berbagai agama," kata Din yang juga Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2015, dan Ketua Dewan Pertimbangan MUI 2015-2020, dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/2).

Dalam pandangan Din Syamsuddin, kerja sama antar umat beragama sedunia sangat mendesak. Walaupun agama-agama berbeda secara teologis, namun mereka bertemu pandangan pada titik kemanusiaan.

"Agama memang dari Tuhan, tapi sejatinya untuk manusia dan kemanusiaan. Maka tidak ada pemisahan antara persaudaraan keimanan (seperti persaudaraan keislaman) dan persaudaran kemanusiaan. Keduanya bagaikan dua sisi mata uang," ujar Din yang juga mantan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban.

Di akhir pidatonya, gurubesar politik Islam global FISIP UIN Jakarta itu menyarakankan agar Perayaan Hari Persaudaraan Kemanusiaan Sedunia tidak berhenti pada seremoni dan diskusi, tapi harus berlanjut pada aksi nyata ada kolaborasi umat lintas agama dalam membangun koeksistensi damai dan toleransi.

"Keduanya perlu berlanjut pada kolaborasi dalam berbagai sektor peradaban," demikian Din Syamsuddin.

Memberi sambutan pembukaan Wakil Syaikh Al-Azhar Prof. Muhammad Al-Dhuhaiwy, Rektor Universitas Al-Azhar Prof. Muhammad Al-Mahrashowy, dan sejumlah tokoh Islam dan Kristen. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA