Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Erdogan Tuding Demo Mahasiswa Ditunggangi Aktor Lawan Politik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 06 Februari 2021, 12:18 WIB
Erdogan Tuding Demo Mahasiswa Ditunggangi Aktor Lawan Politik
Mahasiswa Universitas Bogazici memegang plakat dan meneriakkan slogan di depan Gedung Pengadilan Istanbul, pada 3 Februari 2021 yang menolak penunjukkan rektor/Net
rmol news logo Aksi protes mahasiswa yang telah berlangsung hampir sebulan lebih telah menimbulkan berbagai macam spekulasi.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahkan menuding lawan politik berada di balik aksi yang belakangan tumbuh menjadi aksi protes anti-pemerintah tersebut.
Erdogan dalam pernyatannya pada Jumat (5/2) mengatakan, aksi unjuk rasa yang menyebabkan penahanan puluhan orang di Istanbul dan kota-kota besar lainnya pada hari Kamis, tidak didorong oleh para pelajar, tetapi militan Kurdi ilegal 'di pegunungan' dan 'beberapa sarjana'.

"Acara di Bogazici tidak ada hubungannya dengan siswa kami di sana," kata Erdogan, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (6/2).

Bagi Erdogan, mahasiswa telah disusupi oleh aktor politik dan lawan-lawannya. Segala tindakan protes itu bukan murni dari mahasiswa.

"Politik sedang menuju ke sana. Kami menghindari siswa 'dijual' ke organisasi teror," ujarnya.

Gerakan protes mahasiswa dimulai ketika Erdogan memutuskan untuk menunjuk Melih Bulu, seorang loyalis partai sebagai rektor Universitas Bogazici Istanbul pada awal tahun ini.

Sejak itu, aksi protes terus meluas hingga mendapat dukungan dari beberapa kekuatan politik dan serikat kiri.

Para pengunjuk rasa menilai proses pemilihan rektor itu tidak demokratis dan menuntutnya untuk mengundurkan diri.

Aksi semakin memanas  saat pengunjuk rasa memasang gambar kabah yang disandingkan dengan bendera kaum LGBT di depan kantor rektor.

Erdogan telah melancarkan serangan verbalnya serta sejumlah tindakan tegas terhadap demonstrasi yang semakin membesar itu dengan melakukan ratusan penangkapan di Istanbul dan Ankara minggu ini.

Mengenai sorotan dan kecaman Washington serta negara Eropa terhadap tindakannya, Erdogan secara keras mengingatkan bahwa sebaiknya mereka mengurusi urusan mereka sendiri karena banyak urusan yang memerlukan perhatian ekstra. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA