Langkah tersebut dilakukan oleh UEA untuk membuktikan bahwa Qatar menjadi penyumbang dana kelompok terorisme, Ikhwanul Muslimin.
Begitu laporan yang dirilis oleh The New York Times, mengutip mantan anggota jaringan mata-mata yang didirikan oleh UEA.
Surat kabar AS itu menyebut pemerintah UEA menawarkan gaji yang tinggi kepada anggota jaringan mata-mata.
"Kami disesatkan oleh tawaran finansial ganda dengan kedok bekerja untuk pemerintah sekutu Washington," kata mantan anggota jaringan itu, seperti dikutip oleh
Anadolu Agency, Minggu (7/2).
Sejauh ini pihak UEA belum memberikan komentar atas laporan tersebut.
UEA bersama Arab Saudi, Bahrain, dan Mesir sendiri telah menandatangani kesepakatan rekonsiliasi dengan Qatar pada 5 Januari 2021.
Hubungan negara-negara Teluk dengan Qatar memburuk sejak 2017, setelah koalisi militer yang dipimpin Saudi menuding Doha mendukung kelompok teroris. Tuduhan tersebut langsung dibantah oleh Qatar.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: