Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Paus Fransiskus: Untuk Menciptakan Demokrasi Yang Matang Harus Menjauhi Kultus Kepribadian Politik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 08 Februari 2021, 23:07 WIB
Paus Fransiskus: Untuk Menciptakan Demokrasi Yang Matang Harus Menjauhi Kultus Kepribadian Politik
Paus Fransiskus saat berbicara pada pertemuan tahunan di Vatikan, 8 Februari 2021/Net
rmol news logo Paus Fransiskus mengatakan bahwa selama beberapa tahun terakhir ia banyak menyaksikan kebangkitan politisi populis di Amerika Serikat, termasuk Amerika Latin, serta negara-negara Eropa.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Dalam pidatonya pada pertemuan tahunan dengan para diplomat dari 180 negara, Senin (8/2) ia mengungkapkan bahwa sebuah negara harus memiliki demokrasi yang matang.

"Demokrasi yang matang harus menghindari godaan untuk memuliakan kepribadian politik individu dan memastikan bahwa supremasi hukum menang atas kepentingan partisan," kata Paus Fransiskus, seperti dikutip dari Reuters.

Tanpa menyebut nama, Paus menegaskan bahwa kesadaran demokratis itu sendiri menuntut agar kepribadian individu haruslah menghormati peraturan perundang-undangan atau supremasi hukum yang berlaku.

Hukum itu sendiri adalah prasyarat untuk menjalankan semua kekuasaan. Keberadaannya harus dijamin oleh badan pemerintahan dan terlepas dari kepentingan politik.

Paus mengulas bagaimana di masa lalu negara-negara dengan 'tradisi demokrasi yang panjang' telah menunjukkan pentingnya dialog yang inklusif, damai, konstruktif, dan saling menghormati.

"Demokrasi menuntut pengejaran dialog inklusif, damai, konstruktif dan saling menghormati di antara semua komponen masyarakat sipil di setiap kota dan bangsa," kata Paus. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA