Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gletser India, Tim Penyelamat Fokuskan Pencarian 37 Pekerja Yang Terjebak Di Terowongan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 09 Februari 2021, 06:43 WIB
Gletser India, Tim Penyelamat Fokuskan Pencarian 37 Pekerja Yang Terjebak Di Terowongan
Tim penyelamat pecahnya gletser India/Net
rmol news logo Tim penyelamat di India utara terus berjibaku menyelamatkan sekitar tiga lusin pekerja pembangkit listrik yang terperangkap di terowongan, pasca pecahnya gletser Himalaya.

Hingga Senin (8/2) tercatat 20 orang tewas, sementara 165 orang lainnya hilang dan belum ditemukan.

Lebih dari 2.000 anggota militer, kelompok paramiliter dan polisi telah dilibatkan dalam operasi pencarian dan penyelamatan di negara bagian utara Uttarakhand setelah banjir hari Minggu (7/2), yang menghancurkan satu bendungan, merusak, dan menyapu rumah-rumah di hilir.

Para pejabat mengatakan, kini mereka tengah berfokus pada penyelamatan 37 pekerja yang terjebak di dalam terowongan di salah satu pembangkit listrik tenaga air yang terkena dampak.

Mereka menggunakan alat berat untuk membantu membersihkan jalan melalui terowongan sepanjang 2,5 kilometer dan menjangkau para pekerja, yang tidak dapat dihubungi sejak banjir.

“Terowongan itu penuh dengan puing-puing yang berasal dari sungai. Kami menggunakan mesin untuk membersihkan jalan," kata H. Gurung, pejabat senior paramiliter Polisi Perbatasan Indo Tibet, seperti dikutip dari AP, Senin (8/2).

Pihak berwenang khawatir jumlah korban sebenarnya lebih banyak, dan pencarian korban terus di lakukan  di hilir menggunakan perahu. Mereka juga berjalan di sepanjang tepi sungai dan menggunakan teropong untuk memindai mayat yang mungkin tersapu arus sungai.

Banjir tersebut terjadi ketika sebagian dari gletser Nanda Devi pecah pada Minggu (7/2) pagi, melepaskan air yang terperangkap di belakangnya. Banyak ahli mengaitkan bencana tersebut dengan pemanasan global. Tim ilmuwan juga diterbangkan ke situs tersebut pada hari Senin untuk menyelidiki apa yang terjadi.

Air banjir mengalir deras menuruni gunung dan ke badan air lainnya, memaksa banyak desa dievakuasi di sepanjang tepi sungai Alaknanda dan Dhauliganga. Video menunjukkan banjir berlumpur mengalir melalui lembah dan melonjak ke dalam bendungan, memecahnya menjadi beberapa bagian dengan sedikit perlawanan sebelum menderu ke hilir.  

"Sebuah pembangkit listrik tenaga air di Alaknanda hancur, dan sebuah pabrik yang sedang dibangun di Dhauliganga rusak," kata Vivek Pandey, juru bicara Polisi Perbatasan Indo Tibet.

Pandey mengatakan bahwa 165 pekerja di dua pabrik, tidak termasuk mereka yang terperangkap di terowongan, hilang dan setidaknya 20 mayat ditemukan.

“Jumlah orang hilang bisa saja bertambah," kata SA Murugesan.

Salah satu pekerja yang berhasil diselamatkan, Rakesh Bhatt, mengatakan kepada Associated Press mengisahkan bahwa mereka sedang bekerja di terowongan ketika air mengalir masuk. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA