Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lupakan 5G, Teknologi 6G Kesempatan AS Menyalip China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 09 Februari 2021, 13:17 WIB
Lupakan 5G, Teknologi 6G Kesempatan AS Menyalip China
Ilustrasi/Net
rmol news logo Sebagian besar dunia belum merasakan manfaat 5G, jaringan tercepat saat ini. Namun, rupanya persaingan geopolitik untuk hal besar berikutnya dalam bidang teknologi telekomunikasi, yang berhasil dipuncaki China itu sudah mulai memanas.

Tahun-tahun sengit di bawah pemerintahan Trump telah menghantam perusahaan teknologi China dengan keras, tetapi hal tersebut tidak menghentikan Beijing untuk muncul sebagai pemimpin dalam 5G.

Negara ini memiliki jejak 5G terbesar di dunia, dan - meskipun ada banyak upaya oleh AS untuk mengambil alih - Huawei Technologies Co menjulang atas vendor 5G saingannya secara global, sebagian besar dengan menawarkan harga yang menarik.

Tapi perang teknologi dua raksasa itu belum berhenti, dan akan berlanjut.

Bagi siapa pun, baik perusahaan dan pemerintah, yang berhasil pertama kali mengembangkan dan mematenkan 6G akan menjadi pemenang terbesar, dalam apa yang disebut beberapa orang sebagai revolusi industri berikutnya.  

Meskipun masih membutuhkan waktu setidaknya satu dekade lagi untuk menjadi kenyataan, 6G -yang bisa mencapai 100 kali lebih cepat dari kecepatan puncak 5G- dapat menghadirkan jenis teknologi yang telah lama menjadi bahan dalam penciptaan fiksi ilmiah. Mulai dari hologram real time, hingga taksi terbang dan tubuh serta otak manusia yang terhubung ke internet.

Scrum (kerangaka kerja) untuk 6G sendiri sudah meningkat meski tetap menjadi proposisi teoretis, dan menggarisbawahi bagaimana geopolitik memicu persaingan teknologi, terutama antara AS dan China.

"Upaya ini sangat penting sehingga menjadi perlombaan senjata sampai batas tertentu, kata Peter Vetter, kepala riset akses dan perangkat Nokia Bell Labs, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (9/2).

"Ini akan membutuhkan pasukan peneliti untuk tetap kompetitif," ujarnya.

Perkembangan 6G bisa memberi AS kesempatan untuk mengalahkan saingannya, dan mengambil alih kembali teknologi nirkabel. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA